Korban longsor di Ponorogo dapat santunan Rp 430 juta dari Kemensos
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa kembali menyambangi lokasi longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jawa Timur. Kali ini, Mensos membawa uang santunan senilai Rp 430 juta.
Uang santunan tersebut, rinciannya 28 ahli waris korban meninggal dan dua korban luka berat. Korban meninggal, masing-masing Rp 15 juta. Sedangkan untuk dua korban luka berat masing-masing mendapat santunan Rp 5 juta.
Selain menyerahkan santunan yang dilakukan di Pendopo Kecamatan Pucung pada Senin (17/4) malam tersebut, Mensos juga menyerahkan bantuan perlengkapan salat, Alquran, dan tasbih.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bantuan apa yang diberikan Mentan untuk korban banjir dan longsor di Agam? 'Insyaallah kami akan turunkan bantuan untuk pertanian disini agar direhab kembali. Jadi, bantuan untuk Sumatera Barat, termasuk untuk Kabupaten Agam ini bantuannya mencapai 33,34 miliar terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan 20 miliar, Hortikultura 7,4 miliar dan PSP 5,6 miliar,' bebernya.
Suasana haru dan khidmat mewarnai proses penyerahan santunan yang dirangkai dengan doa bersama. Khofifah yang didampingi Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, tampak larut dalam suasana duka.
Beberapa kali, Khofifah tampak menyeka air mata saat berbincang dengan keluarga korban. "Kamu harus kuat, tegar dan pelan-pelan bangkit kembali dari kesedihan. Adik-adik perlu bimbingan dan disemangati agar bisa kembali ke sekolah dan melanjutkan hidup," ucap Khofifah
Menteri yang juga Ketum PP Muslimat NU ini terus menyemangati keluarga korban. Salah satunya Sumarno (25), yang kehilangan orang tua dalam musibah longsor itu, dan terpaksa harus menghidupi lima adiknya.
"Kalian tidak sendiri, nanti akan disiapkan berbagai bantuan agar dapat membantu meringankan beban keluarga," kata Khofifah kepada Sumarno.
Sementara kepada seluruh korban longsor, si Bunda Muslimat ini mengatakan, pihak Kemensos telah menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk melakukan assesment, sekaligus intervensi untuk pengurangan reaksi emosional kepada korban di pengungsian.
Bersama Provinsi Jawa Timur dan unsur lainnya, Tim LDP melakukan pengorganisasian korban terdampak, sekaligus psikoedukasi bagi keluarga korban. Tujuannya untuk mengembalikan situasi normal dan rutinitas.
"Dari hasil assesment, korban terdampak longsor mengalami kesedihan yang mendalam dan merasakan trauma serta kecemasan akan kehidupan selanjutnya," paparnya.
Terlebih, lanjutnya, ada anggota keluarga yang meninggal karena bencana yang terjadi. "Untuk itu mereka memerlukan layanan psikososial secara berkelanjutan yakni trauma healing, counseling, spirit of life, life review therapy dan play therapy."
Dalam jangka panjang, masih kata dia, diperlukan penanganan pasca trauma atau Post Trauma Stres Disorder (PTSD). "Sehingga Tim LDP akan terus berada di lokasi pengungsian dan hunian sementara (huntara) hingga dirasa cukup dalam memberikan penguatan kepada warga," tandasnya.
Seperti diketahui, dalam peristiwa longsor di Ponorogo beberapa waktu lalu, hingga saat ini beberapa korban yang tertimbun belum berhasil ditemukan. Bahkan, sejak Minggu (16/4), Tim SAR memutuskan menambah tiga hari waktu pencarian hingga Rabu (18/4) besok.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban erupsi Gunung Marapi menerima santunan dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) dan Asuransi Syariah Amanah Ghita.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaNilai santunan yang diberikan kepada korban kecelakaan di tol Cikampek KM 58 merujuk ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16 Tahun 2017.
Baca Selengkapnya3 ahli waris korban bencana mendapatkan santunan masing-masing Rp15.000.000.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan telah proaktif dengan menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca SelengkapnyaRisma menyerahkan santunan kepada ahli waris korban dengan nominal masing-masing Rp15.000.000
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang Dapat Santunan dari Jasa Raharja, Nilainya Mencapai Rp50 Juta
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnya