Koruptor di Lapas Wirogunan Yogya deklamasikan puisi tolak korupsi

Merdeka.com - Puluhan narapidana kasus korupsi di Lapas Kelas IIA Wirogunan, Kota Yogyakarta mendeklamasikan puisi menolak korupsi, Selasa (15/3). Mereka mendeklamasikan puisi dalam acara bertajuk 'Gerakan Puisi Menolak Korupsi, Road Show 37 Yogyakarta' yang digelar di Aula Lapas Wirogunan.

Kalapas Wirogunan, Zainal Arifin mengatakan, kegiatan dilakukan bertujuan untuk pembinaan. Mereka yang pernah terjerat kasus korupsi diajak untuk menulis puisi dan mendeklamasikannya.

"Ini untuk memberikan perspektif lain soal korupsi. Mereka bisa mengekspresikan gagasan mereka tentang korupsi, dan akan menjadi penyadaran bagi diri sendiri, supaya kelak ketika kembali ke masyarakat mereka bisa diterima," kata Zaenal pada wartawan usai acara tersebut, Selasa (15/3).

Selain para narapidana, ada juga seniman yang turut bergabung dalam acara tersebut. Mereka bersama-sama mengekspresikan kegelisahan mereka tentang korupsi yang merajalela di Indonesia.

"Yang terlibat ada 43 narapidana korupsi, tapi tidak semua membacakan puisi. Ada juga seniman yang bergabung dalam acara tadi," ujarnya.

Puji Istina salah satu napi korupsi mengatakan senang dengan acara tersebut. Puji membacakan puisi berjudul 'Dari Balik Jeruji' karya Edi Pramono.

"Saya terjerat kasus korupsi di Desa Guosari, Pajangan, Bantul dan divonis 4 tahun. Apa yang terjadi sebenarnya bukan karena saya korupsi, tapi kami terjebak sistem yang diinstruksikan atasan," pungkas Zaenal.