Koster Blak-blakan Ungkap Penyebab Tingginya Kasus Rabies di Bali
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bergerak cepat menyikapi peningkatan kasus rabies di wilayahnya. Salah satun yang dilakukan dengan mempercepat vaksinasi rabies untuk kelompok hewan penular rabies (HPR), juga kepada warga yang terinfeksi rabies.
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan sudah 51 persen hewan penular rabies divaksinasi.
"Jadi, sekarang kita melakukan percepatan vaksinasi. Sekarang sudah mencapai 51 persen yang vaksinasi. Dan kita masih memiliki ketersediaan vaksin yang cukup banyak," kata Koster, di Kantor DPRD Bali, Rabu (28/6).
-
Bagaimana cara mencegah rabies? Vaksinasi hewan peliharaan adalah cara mencegah rabies yang paling pertama. Vaksinasi anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya untuk mencegah penyebaran rabies. Pastikan hewan peliharaan Anda mendapatkan vaksinasi rabies secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi rabies? Vaksinasi dapat memberikan kekebalan tubuh pada hewan sehingga tidak mudah terserang rabies.
-
Bagaimana cara mencegah hewan peliharaan terkena rabies? Dalam hal ini, perlu dilakukan beberapa tindakan agar hewan peliharaan sehat dan tidak terserang rabies.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Bagaimana cara mencegah rabies pada kucing? Salah satu cara utama untuk mencegah rabies adalah melalui vaksinasi rutin. Vaksinasi rabies biasanya diberikan kepada kucing ketika mereka masih anak-anak dan harus diperbarui setiap tahun atau setiap tiga tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan rabies? Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terifeksi sebelumnya. Virus rabies ini dapat masuk dalam kelompok rhabdovirus.
Dia juga menyebut Pemprov Bali mendapat bantuan vaksin untuk rabies dari Pemerintah Australia sebanyak 200 ribu dosis. Sementara dari pemerintah pusat 350 ribu dosis.
Gubernur Koster menargetkan di tahun 2024 tidak ada lagi warga yang meninggal dunia karena rabies. Bahkan dia sangat menginginkan pada 2028 nanti, Pulau Bali zero rabies
"Pemerintah Australia membantu 200 ribu dosis. Tanggal 1 (Juli 2023) akan datang 100 ribu dosis. Pemerintah pusat menyiapkan 350 ribu dosis. Targetnya 2024 tidak ada lagi manusia yang meninggal karena rabies dan 2028 zero rabies binatang dan manusia (yang terinfeksi rabies)," imbuhnya.
Penyebab Bali Banyak Anjing Rabies
Di kesempatan yang sama, Koster mengatakan tingginya kasus rabies di Pulau Bali karena banyaknya anjing dibiarkan liar atau berkeliaran oleh pemiliknya. Mengatasi hal itu, pemda akan bekerja sama dengan desa adat di Bali. Apakah Desa Adat akan memberikan sanksi atau tidak itu tergantung Desa Adat setempat.
"Makanya kita Desa Adat yang kita ajak. Supaya mengatur warganya agar tidak membiarkan lagi anjingnya liar. (Untuk sanksi) terserah Desa Adat nanti apakah dengan Pararem (aturan Desa Adat) atau apa," ujarnya.
19 Ribu Kasus Rabies Sepanjang 2023 di Bali
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, Nyoman Gede Anom menyampaikan, bahwa sepanjang tahun 2023 ada 19.035 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) dan ada sebanyak 300 warga dinyatakan positif rabies dan empat orang meninggal dunia di Bali.
"Ada 300 kasus rabies dan empat orang di antaranya meninggal dunia. Itu, artinya hampir 296 divaksin dan empat orang ini memang belum (atau) tidak divaksin, entah alasan apapun dia, yang jelas dia tidak divaksin," kata Anom, di Denpasar, Bali, Selasa (27/6).
"Khusus tahun 2023 dari Januari-Juni ada 19.035 (kasus gigitan) dan yang positif 300 gigitan dan yang meninggal ada empat (orang) di (Kabupaten) Buleleng satu orang, Jembrana ada dua, dan Badung satu orang," imbuhnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Bhayangkari tersebut diwujudkan dengan pemberian vaksin gratis dan edukasi kepada warga.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaTarget ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaKegiatan Vaksinasi Rabies Massal se-Kota Depok digelar untuk mewujudkan Indonesia bebas penyakit rabies pada 2030.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaKasus DBD tertinggi yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan upaya jemput bola agar jangkauan vaksinasi rabies semakin luas.
Baca Selengkapnya