Kota Bogor dinilai belum ramah pejalan kaki dan kaum disabilitas
Merdeka.com - Jargon Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang bakal menjadikan kota yang dipimpinnya sebagai surga pejalan kaki, dinilai kontraproduktif dengan fakta di lapangan. Sebab Koalisi Pejalan Kaki Bogor (KPKB) menilai Kota Bogor sebagai kota yang tak ramah dan tak aman bagi pejalan, lantaran fasilitas seperti pedestrian di Jalan Kapten Muslihat, Nyi Raja Permas dan Jalan Ir H Juanda masih marak PKL dan parkir motor.
Ketua KPKB Irna Kusumawati menyebutkan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan haknya berupa kenyamanan dan kemanan saat berjalan kaki, baik di pedestrian maupun trotoar.
"Adanya pedestrian yang dibangun pemerintah, justru saat ini malah digunakan untuk pedagang kaki lima (PKL) dan parkir sepeda motor. Sehingga saat berjalan kaki kita harus berebut dengan sepeda motor dan PKL. Bahkan saat malam hari, tak sedikit fasilitas penerangan jalan umum (PJU) di beberapa trotoar dan pedestrian tak berfungsi," kata Irna di Plaza Kapten Muslihat di Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (15/12).
-
Kenapa Transjakarta sediakan lahan parkir? PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan dua kantong parkir bagi jemaat yang ingin menghadiri kegiatan Dalam rangka mendukung kegiatan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9/2024).Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani menyebut, dukungan yang diberikan ini berdasarkan arahan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
-
Di mana Transjakarta sediakan lahan parkir? PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyediakan dua kantong parkir bagi jemaat yang ingin menghadiri kegiatan Dalam rangka mendukung kegiatan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus yang akan berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9/2024).Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani menyebut, dukungan yang diberikan ini berdasarkan arahan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Dua kantong parkir itu ada di dua depo Transjakarta yakni Depo Cawang dan Depo Kampung Rambutan.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
-
Di mana perubahan suasana jalan di Indonesia terlihat? Perubahan suasana jalan di berbagai kota dari zaman dulu hingga era modern terlihat dalam 10 potret Kota-kota ini sukses membuat mata terbelalak dengan perubahannya!
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
Lebih lanjut pihaknya menyayangkan, pedestrian yang dibangun di tiga yakni Jalan Kapten Muslihat, Nyi Raja Permas, dan Jalan Ir H Juanda dengan menghabiskan dana hibah Rp 10 miliar dari pemerintah pusat pada 2012-2014 seolah tak diperhatikan dan tak diawasi pemanfaatannya. Akibatnya, banyak kerusakan lantai dan lampu taman yang membuat pejalan kaki tak nyaman dan aman. Bahkan, pihaknya menilai tak jarang fasilitas pejalan kaki tersebut dimanfaatkan para penjaja seks komersial (PSK).
"Pada jam-jam tertentu terutama siang hari pedestrian yang seharusnya untuk pejalan kaki, digunakan untuk berjualan para PKL, sedangkan pada malam hari, akibat minimnya penerangan, tak sedikit PSK yang mangkal," tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya mengkritisi Pemkot Bogor yang minim perhatian terhadap kondisi fisik fasilitas pejalan kaki di seluruh ruas jalan. Selain tak ramah dan aman bagi pejalan kaki, infrastruktur trotoar yang ada saat ini umumnya tak layak bagi kaum difabel.
"Infrastrukturnya pun jauh dari kata layak karena berkelok, naik dan banyak tiang listrik ditengah jalan sehingga menyulitkan untuk para penyandang cacat (difabel)," tukasnya.
Menurutnya, kondisi tersebut dikarenakan acuhnya pemerintah terhadap fasilitas trotoar maupun pedestrian yang sebetulnya dirancang bagus dan baik untuk pejalan kaki.
"Saya perhatikan Pemkot Bogor membiarkan hal tersebut, karena mereka bukan menertibkan akan tetapi malah ikut di dalamnya," tandasnya.
Dia mengatakan, tiga jalur pedestrian sekitar Balai Kota Bogor mulai dari pedestrian mulai dari Stasiun Bogor pedestrian Nyi Rajapermas, pedestrian Jalan Kapten Muslihat dan pedestrian Jalan Ir Djuanda (depan kantor Balai Kota Bogor), akan terlihat sepi dari PKL dan Parkir motor hanya pada pagi hari sebelum jam masuk kerja, pada saat cuaca sedang hujan dan ada sidak yang dilakukan oleh Wali Kota Bogor.
"Kalau ada sidak dari Wali Kota, sudah pasti pedestrian di sini akan lebih bersih, bebas PKL dan Parkir motor, tapi kalau biasanya sangat tidak ramah dan nyaman untuk pejalan kaki," ketusnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca SelengkapnyaPatroli parkir liar tidak hanya dilakukan di sekitar Rest Area Gunung Mas.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, selama ini masyarakat mengartikan kota masa depan sebagai kota modern dengan banyak gedung tinggi pencakar langit.
Baca SelengkapnyaUntuk optimalisasi pemanfaatan Rest Area Gunung Mas, Pemkab Bogor mengusulkan perluasan lahan parkir.
Baca SelengkapnyaRevitalisasi trotoar kawasan Glodok ini untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki yang selama ini digunakan untuk PKL dan parkir motor liar.
Baca SelengkapnyaDi kantor BPN kini telah dilengkapi dengan fasilitas ramah kelompok rentan. Seperti pagar pegangan untuk lansia, guiding block, dan kursi roda.
Baca SelengkapnyaSebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil mengatakan ada beberapa catatan untuk Ibu Kota saat ini.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam dan budaya yang begitu kental membuat turis mancanegara betah berlama-lama liburan di Bali.
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca SelengkapnyaFlyover Buaran sangat berbahaya bagi pejalan kaki. Pasalnya, jalan layang ini tak dilengkapi ruang bagi pejalan kaki, baik itu pembatas maupun trotoar.
Baca Selengkapnya