Kota Tangerang Telah Vaksinasi 100 Ribu Orang, 38 Ribu di Antaranya Lansia
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Tangerang dr. Liza Puspadewi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan vaksinasi kepada setidaknya 100 ribu warganya. Sebanyak 38 ribu di antaranya merupakan lansia dengan usia tertua 102 tahun.
"Vaksin itu sebagai upaya pemerintah, dan saat ini disepakati oleh dunia untuk mengendalikan Covid-19," kata dr. Liza dalam talkshow Ramadan bertajuk Vaksinasi Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi di Bulan Ramadan, Jumat (16/4).
Dia menambahkan, untuk vaksinasi terhadap lansia, pihaknya memberlakukan layanan khusus. Di antara vaksinasi dilakukan dekat dengan domisili lansia agar meminimalisasi kendala akses.
-
Siapa yang menekankan pentingnya skrining kesehatan lansia? Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa, 'Skrining kesehatan harus dilakukan secara maksimal, yaitu didukung oleh pengetahuan medis yang lebih baik.'
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang diberikan Pemkot Tarakan untuk lansia dan disabilitas? Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Kenapa Pemkot Tarakan beri alkes untuk lansia dan disabilitas? Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Tarakan. Alkes yang diberikan antara lain kursi roda, kacamata, alat bantu dengar, dan tongkat kruk ketiak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), dr. Liza menyebut amat kecil dan ringan. Termasuk kepada warga yang telah berusia 102 tahun yang telah divaksinasi. "Di Indonesia pun belum ada KIPI yang berat," ujarnya
Dalam kesempatan yang sama, praktisi kesehatan dr. Al Ghufron menambahkan, vaksinasi adalah suatu upaya yang dilakukan pemerintah agar pandemi segera berakhir dan ekonomi bisa kembali pulih. Targetnya 70-80 persen masyarakat sudah memiliki antibodi sehingga tercipta yang biasa disebut herd immunity atau kekebalan imunitas. Kalaupun ada yang terinfeksi bisa mengurangi risiko gejala yang berat atau kematian.
"Jika diperhatikan, setelah ada vaksinasi massal, berita soal kematian tenaga medis berkurang banyak. Vaksinasi berjalan kita sudah bisa merasakan dampak baiknya," kata dr. Al Gufron.
Dia juga menjelaskan, gejala KIPI ada yang ringan, sedang, dan berat. Ringan itu biasanya pegal, nyeri. Adapun gejala sedang seperti demam layaknya anak-anak yang habis imunisasi. Berat biasanya disebabkan alergi bawaan terhadap bahan yang ada di vaksin. "Hingga saat ini belum ada laporan hingga terjadi KIPI berat," ujarnya.
Dia pun menyinggung tantangan dalam penanganan Covid-19 yakni menyebarnya berita atau informasi hoaks. dr. Al Ghufron bahkan menyebut ada salah satu penelitian yang mengungkap Indonesia salah satu penyumbang berita hoaks terbesar di dunia terkait Covid-19.
"Mungkin itu yang menyebabkan kenapa pandemi di Indonesia lebih lama daripada negara lain. Makanya sekarang selalu diingatkan, saring sebelum sharing. Ketika menerima berita atau informasi harus dicek dulu kebenarannya," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaPenyerahan bantuan diberikan langsung Wali Kota Tarakan Khairul di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan Senin (28/8).
Baca SelengkapnyaKemensos berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaBaru lulus sekolah pada usia senja, nenek 116 tahun tampak masih segar bugar.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTak hanya nenek 94 tahun ini, banyak juga lansia yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSelama ini layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia).
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaSpesialis Orthopedi menjadi salah satu booth pelayanan kesehatan terpadu yang paling diminati Lansia.
Baca Selengkapnya