Kronologi Kecelakaan Kapal Evelyn, Polisi Selidiki Dugaan Kelebihan Kapasitas
Merdeka.com - Kapal cepat Evelyn Calisca 01 yang terbalik di Perairan Indragiri Hilir (Inhil) ternyata mengangkut 79 penumpang. Namun dalam manifest kapal tertulis 51 orang. Kecelakaan laut itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
"Kita masih selidiki soal over kapasitas kapal Evelyn Calisca 01, sejumlah saksi diperiksa," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal kepada merdeka.com, Sabtu (29/4).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Nandang Mu'min Wijaya menjelaskan kronologis bagaimana awal mula tragedi itu terjadi, hal itu diketahui setelah memeriksa beberapa saksi.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
"Bermula pada Kamis (27/4) sekitar pukul 10.40 WIB, speedboat Evelyn Calisca 01 berangkat dari Pelabuhan Pelindo Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dengan tujuan Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau," ujar Nandang.
Kapal itu berlayar sesuai dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Syahbandar Tembilahan dinahkodai oleh inisial S dan lima Orang ABK.
"Kapal membawa penumpang sesuai dengan daftar manifest Tembilahan sebanyak 51 orang penumpang, dengan rincian penumpang dewasa 45 Orang dan penumpang anak-anak enam orang," lanjut Nandang.
Kemudian polisi mendalami soal manifest tersebut. Ternyata setelah pemeriksaan saksi, penumpang totalnya ada 79 orang.
Sekira pukul 13.10 WIB kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Sei Guntung Kecamatan Kateman dan menaikkan penumpang sebanyak enam orang.
"Setelah itu melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Guntung yang dinahkodai inisial A, dikarenakan nahkoda inisial S sebelumnya ingin istirahat sebentar makan siang," ucapnya.
Tidak berselang lama setelah bertolak dari pelabuhan itu, terjadilah tragedi kapal tersebut yang disebabkan menabrak sesuatu benda yang sedang mengapung.
"Setelah 15 menit lepas tali dari Pelabuhan Sei. Guntung, tepat di Perairan Desa Air Tawar kapal itu menabrak kayu yang sedang mengapung sehingga mengakibatkan terbalik," pungkasnya.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Norhayat menambahkan, pihaknya mendapat data penumpang dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Selanjutnya data itu diverifikasi.
"Jadi untuk jumlah penumpang secara keseluruhan ada 79 orang. Dari jumlah itu, 73 orang berangkat dari Tembilahan dan di Guntung bertambah enam orang," katanya.
Lalu, polisi kembali melakukan verifikasi karena ada data penumpang yang ikut berlayar, tetapi setelah diverifikasi ternyata sudah tiba di Batam. Polisi ingin memastikan apakah benar penumpang itu sudah di Batam, maka pencarian pun masih terus dilakukan.
"Selain itu ada satu orang keluarga sudah lapor belum ditemukan dan kita verifikasi lagi data lima orang lainnya," jelasnya.
Data terbaru total ada 79 orang dalam kapal nahas tersebut. Korban selamat sebanyak 62 orang.
"Kemudian ada 10 orang yang masih dirawat di RS Raja Musa dari jumlah korban yang selamat. Sementara korban selamat lainnya sudah kembali dan dijemput oleh pihak keluarga," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaDirangkum berbagai sumber, operasional Tol Cipularang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Juli 2005.
Baca SelengkapnyaKecelakaan ini membuat seorang anak 13 tahun meninggal dunia. Selain itu, 28 orang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ia mengungkap sebanyak 17 kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Cipularang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnya94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Wabah Penyakit
Baca Selengkapnya