Kronologi oknum Brimob kawal hingga bawa kabur uang Rp 4,8 miliar
Merdeka.com - Oknum Brimob Polda Jateng, Brigadir Supriyanto diduga terlibat dalam aksi perampokan sebesar Rp 4,8 miliar. Saat itu, Supriyanto tengah melakukan pengawalan sebuah jasa pengiriman uang PT Advantage Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto, menegaskan pihaknya hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap oknum Brimob Srondol, Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut.
"Dikejar sampai ketemu. Tinggal menunggu waktu saja," tegas Liliek.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa Brigjen Suryo Sumpeno bisa lolos dari penculikan? Sebenarnya Sudah Ditodong Senjata Oleh Seorang Kapten 'Saya dari dewan revolusi,' kata Kapten itu. Brigjen Suryo Sumpeno bersandiwara. Dia balik menghardik sang kapten.'Kapten, kamu tahu apa soal Dewan Revolusi. Saya lebih tahu soal Dewan Revolusi!' tegas Suryo. Kapten tersebut terkejut. 'Panglima dari Dewan Revolusi?''Ya, kamu mau apa?' balas Suryo tegas. Kapten Tersebut Kebingungan Dia tidak jadi menangkap Brigjen Suryo Sumpeno. Kesempatan itu segera digunakan oleh Suryo untuk melarikan diri.
-
Dimana Sukitman ditangkap? Agen Polisi Sukitman sempat ditangkap Gerakan 30 September saat patroli, dan dibawa ke Lubang Buaya, namun kemudian dilepaskan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana Brigjen Suryo berhasil lolos dari penangkapan? 'Ya, kamu mau apa?' tegas brigjen Suryo. Tentu saja ini hanya akal-akalan sang Panglima agar bisa lolos dari gerombolan tersebut. Kapten tersebut terlihat bingung. Dia diam saja tidak mengambil tindakan apa-apa.Kesempatan ini digunakan Brigjen Suryo untuk cepat-cepat meninggalkan tempat tersebut.'Kapten, saya mau ke Semarang, kamu tinggal di sini!' perintahnya.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Liliek menjelaskan, di dalam mobil jasa pengiriman uang milik PT Advantage tersebut terdapat tiga orang. "Mereka berangkat bertiga ke Solo. Dua karyawan, dan satu pengawal dari anggota Brimob Srondol," jelasnya.
Liliek juga membenarkan bila oknum anggota Brimob itu sedang melakukan pengawalan terhadap mobil jasa pengiriman uang tersebut.
Berikut kronologi peristiwa perampokan tersebut yang diungkapkan sumber merdeka.com di kepolisian:
Pukul 07.00 WIB
Saat itu mobil Suzuki Grand Max warna silver nomor polisi G 9141 HC, berangkat dari kantor PT Advantage di Jalan Karanganyar Gunung, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Di dalam mobil tersebut terdapat tiga orang, masing-masing, dua orang karyawan, yakni bernama Frendy Agus Irawan dan Tri Ivan, serta dikawal oleh pelaku, oknum anggota Brimob Polda Jateng, Brigadir Supriyanto," kata sumber kepada merdeka.com, Selasa (29/9).
Pukul 10.00 WIB
Rombongan tiba di Solo untuk kemudian melanjutkan perjalanan mengambil uang di beberapa lokasi lainnya.
Rute pengambilan uang tersebut di antaranya TimeZone (SGM), Lottemart, Centro & Starbuck (Mall Paragon), Trihamas Finance, CIMB Niaga, Bank Permata Klewer dan Solo Baru, serta Uri Sumoharjo.
"Setelah itu, rombongan tersebut sempat transit ke kantor PT Advantage cabang Solo dengan membawa uang yang terkumpul kurang lebih Rp 4,8 miliar," ujarnya.
Kemudian, uang tersebut dimaksudkan untuk dibawa pulang ke kantor PT Advantage di Kota Semarang.
Pukul 18.00 WIB
Di tengah perjalanan, rombongan memutuskan untuk mampir ke rumah Ngatimin yang merupakan warga Desa Candi Ampel, Boyolali. Karyawan, Frendy Agus Irawan bermaksud akan menagih uang senilai Rp 3,5 juta kepada Ngatimin.
Namun dalam kesempatan itu, Ngatimin ternyata tidak berada di rumah. Diduga Brigadir Supriyanto telah merencanakan niat jahat tersebut sebelumnya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Brigadir Supriyanto.
Ia menelepon rekannya (belum diketahui identitasnya). Supriyanto beralasan jika Ngatimin sudah diamankan oleh rekannya itu.
Brigadir Supriyanto kemudian mengajak Frendy Agus Irawan untuk pergi membawa mobil berisi uang miliaran tersebut, untuk menemui rekan pelaku. Sebab, posisi Ngatimin, menurut penjelasan Supriyanto kepada Frendy, telah diamankan di sebuah tempat. Sedangkan karyawan Tri Ivan diminta tetap menunggu di rumah Ngatimin.
Pukul 18.30 WIB
Rombongan tiba di lokasi penggilingan padi "Hendra Setia" di Desa Kwagean, Tengaran, Kabupaten Semarang, tiba-tiba Brigadir Supriyanto menodongkan senjata laras panjang jenis SS1.
Brigadir Supriyanto juga menyekap Frendy dan mengikat mulutnya menggunakan lakban. Ternyata sudah ada seorang rekan pelaku lainnya yang menunggu menggunakan mobil jenis Toyota Avanza.
Uang tunai Rp 4,8 miliar yang berada di dalam mobil pengangkut uang, Suzuki Grand Max silver G 9141 HC, dipindahkan oleh Brigadir Supriyanto ke mobil Toyota Avanza. Usai menggasak uang tersebut, Brigadir Supriyanto bersama temannya bergegas kabur.
Sedangkan karyawan Frendy ditinggalkan di lokasi kejadian dalam kondisi terikat. Bahkan senjata api milik Brigadir Supriyanto tertinggal di dalam mobil pengangkut uang tersebut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaPolisi membekuk satu dari lima perampok karyawan BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku inisial FI ditangkap di Pangkalan Kerinci. Korban mengalami kerugian Rp72 juta.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca Selengkapnya