Kronologi terduga Santoso ditembak mati di Poso
Merdeka.com - Anggota tim satuan tugas (Satgas) Tinombala menembak mati dua kelompok bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) petang waktu setempat. Baku tembak tersebut melibatkan lima orang anggota kelompok Santoso.
Lima anggota MIT itu adalah tiga pria dan dua orang wanita. Sedangkan dua anggota MIT yang tewas merupakan pria dan dua wanita serta satu lelaki berhasil melarikan diri dalam baku tembak tersebut.
Salah satu anggota MIT yang tewas ditembak petugas diduga merupakan Santoso. Hal itu terlihat beberapa ciri khas yang melekat pada diri buronan nomor wahid polisi tanah air hingga masuk dalam daftar teroris global Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat ini.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Ciri khas itu seperti tahi lalat di dahi dan memiliki janggut. Namun Kapolri Jenderal Tito Karnavian belum dapat memastikan apakah benar yang tewas tersebut merupakan Santoso.
"Kami belum tahu siapa dua orang ini. Memang ada tanda-tanda tahi lalat di dahinya yang menjadi ciri khas Santoso. Tapi sekali lagi saya belum bisa konfirmasi, teman-teman juga sedang melakukan evakuasi untuk identifikasi siapa yang bersangkutan," kata Tito usai menghadiri makan malam bersama Perdana Menteri Selandia Baru di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/7) malam.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi Sufahriadi mengatakan, dari baku tembak tersebut diamankan satu buah senjata api jenis M16. Dan hingga kini jenazah yang diduga Santoso akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu hari ini.
"Yang di lapangan yang ngomong ini belum dievakuasi. Sekarang masih di hutan, besok baru ketahuan Santoso atau bukan. Itu jenazahnya sedang dibawa. Kan jauh. Sedangkan belum tahu siapa," kata Rudi saat dihubungi wartawan di Jakarta.
Rudi mengatakan, saat itu petugas riders sedang berpatroli dan melihat DPO diduga Santoso sedang tengah mandi di wilayah pegunungan desa Tambarana, Pesisir Utara Poso, Sulawesi Tengah. Petugas melihat mencoba menghampirinya diam-diam hingga akhirnya terjadinya baku tembak.
"Dari jarak antara 20 sampai 30 meter terlihat DPO sedang mandi kemudian didekati dan di situlah terjadi baku tembak," kata Rudy.
Namun kepastian salah satu jenazah adalah Santoso masih menunggu akan melakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sulitnya jalan menuju lokasi membuat dua jenazah masih belum dievakuasi.
Satgas Tinombala merupakan tim khusus yang dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Santoso di hutan Poso. Tim ini merupakan gabungan dari prajurit TNI dan Polisi yang jumlah totalnya lebih dari 3.000 orang.
Selama ini, kerja sama TNI dan Polisi yang tergabung dalam Satgas Tinombala cukup efektif menyulitkan pergerakan kelompok Santoso. Sudah banyak anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap oleh tim Satgas Tinombala, seperti melumpuhkan Daeng Koro orang yang dikenal tangan kanan Santoso.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalteng mengatakan bahwa oknum polisi tersebut positif zat amphetamine dan zat metapethamine.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaBrigadir AKS, anggota Polresta Palangka Raya diduga terlibat kasus pembunuhan sekaligus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban A meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, anggota Polres Palangkaraya Anton terbukti terseret sejumlah masalah.
Baca SelengkapnyaIrjen Djoko menjelaskan Anton melakukan aksinya, dibantu sopir bernama Haryanto
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mantan Casis TNI AL Iwan Sutrisman, Polisi Selidiki Mayat Mr X yang Ditemukan di Sawahlunto
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca Selengkapnya