Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kusutnya pengelolaan Register 44 di Lampung, Pemkab dibikin pusing

Kusutnya pengelolaan Register 44 di Lampung, Pemkab dibikin pusing Lampung. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Bentrok antarwarga kerap terjadi di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, hingga saat ini belum menemukan jalan keluarnya. Bahkan, Bupati Tulangbawang Barat, Umar Ahmad, juga bingung saat diminta mencari solusi.

Sebabnya menurut Umar, pemerintah setempat tidak memiliki kewenangan memberi izin ataupun mengusir warga memiliki lahan di kawasan Register 44, Gunung Terang. Sebab menurut dia, pengelolaan lahan itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Para bupati di Lampung yang daerahnya memiliki kawasan register ini serba salah. Sebab untuk membangun jalan saja tidak diperbolehkan, apalagi yang lainnya. Nanti akan kami sampaikan ke pemerintah pusat kondisi Register 44 ini. Yang pasti kewenangannya bukan dari kabupaten," kata Umar, di Tulang Bawang Tengah, Selasa (15/3).

Orang lain juga bertanya?

Konflik antarwarga Gunung Terang itu, kata Umar, dipicu akibat tapal batas Kabupaten Tulangbawang Barat dan Way Kanan di kawasan Register 44 Gunung Terang tidak jelas. Kawasan hutan produksi atau hutan tanaman industri dikelola oleh PT Inhutani V, kini sudah dikelola oleh ribuan penggarap lahan dan menjadi hamparan perkebunan singkong.

Bahkan, di kawasan hutan Register 44 Gunung Terang, lahan yang ada juga diperjualbelikan oleh masyarakat setempat maupun pendatang, yang mengklaim memiliki dan mengelolanya selama ini. Tidak ada lagi tanaman hutan produksi dikelola PT Inhutani V, yang ditugaskan pemerintah untuk mengelola kawasan itu.

Awalnya, lahan Register 44 ini seluas 32 ribu hektare. Akan tetapi, berdasarkan hasil pengukuran terakhir menyusut menjadi 29 hektare. Luas kawasan itu berada pada dua kabupaten, yakni Tulang Bawang Barat dan Way Kanan.

Menurut Umar, secara fisik Register 44 awalnya adalah satu kawasan. Namun, setelah terjadi pemekaran kabupaten, kawasan register itu berada pada dua kabupaten, yakni Tulang Bawang Barat dan Way Kanan.

Umar mengatakan, perincian arealnya terkait luasan per kabupaten belum jelas, karena tidak adanya bukti fisik tapal batas di lokasi. Batas itu hanya tertera di atas peta.

"Tapal batas enggak ada. Sekarang kan kawasan ini sudah diduduki warga sejak terjadi reformasi. Bisa dilihat sekarang register ini sudah menjadi perkampungan warga dan perkebunan singkong," ujar Umar, seperti dilansir dari Antara.

Umar mengakui, sejak para penggarap datang ke kawasan itu, PT Inhutani V tidak bisa lagi mengelola lahan di register itu, khususnya yang masuk wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

"Kalau ada petugas dari PT Inhutani masuk, langsung dicurigai. Bahkan diancam dan diusir," lanjut Umar.

Berdasarkan informasi versi masyarakat, luasan lahan Register 44 yang masuk wilayah Gunung Terang, Tulang Bawang Barat sekitar 11 ribu hektare.

Dalam kawasan itu, saat ini telah dihuni ribuan orang tersebar di empat dusun yang menginduk di Tiyuh, Gunung Terang, Kecamatan Gunung Terang. Bahkan, warga di register ini mengaku tidak memiliki kartu tanda penduduk menginduk di dusun di luar kawasan register.

Pada kawasan itu juga telah berdiri sarana pendidikan, yakni taman kanak-kanak dan sekolah dasar swasta, pasar tradisional, serta balai pertemuan. Namun, dalam mengelola lahan di register itu, warga masih banyak dihantui tumpang-tindih kepemilikan dan pengelolaannya. Mengingat sebagian pendatang mengaku lahan dikelola mereka bisa diakui oleh lebih dari puluhan orang.

"Saya sudah puluhan kali ganti surat, karena selalu datang oknum warga yang mengaku pemilik lahan yang sah. Jika tidak dituruti permintaan mereka, kami diancam diusir," kata salah satu warga Gunung Terang di Register 44. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK
Soal Konflik di Pulau Rempang Kepri, Mahfud MD: Ada Kekeliruan dari KLHK

Mahfud menyebut, kesalahan yang dilakukan oleh KLHK adalah mengeluarkan izin penggunaan tanah kepada pihak yang tidak berhak.

Baca Selengkapnya
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat
SD Pajjaiang Masih Disegel Ahli Waris, Pemkot Makassar Siap Ganti Rugi jka Ada Sertifikat

Wali Kota Danny Pomanto mengaku Pemkot Makassar mempunyai novum atau bukti baru yang sudah diajukan melalui peninjauan kembali (PK) ke MA.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kritik Keras Cak Imin Serang Proyek Food Estate
VIDEO: Kritik Keras Cak Imin Serang Proyek Food Estate "Terbukti Gagal!"

"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat"

Baca Selengkapnya
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun

Tampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.

Baca Selengkapnya
Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga
Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga

Masyarakat sekitar Penajam Paser Utara memang tidak menunjukan penolakannya terhadap IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif
Kapolri Beberkan Kronologi Bentrok Warga dan Aparat di Pulau Rempang, Janji Proses Relokasi Dilakukan Persuasif

Ada komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor
Viral Warga Protes Mancing di Jalan Rusak, Pejabat Lewat Naik Mobil Mewah Malah Ngeloyor

Beredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.

Baca Selengkapnya
Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah
Anies Kampanye di Samarinda, Singgung Soal Tanah

Anies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Jalan di Lampung Rusak Parah Warga Bertaruh Nyawa Lewat Pantai, Dana Desa Ramai Dipertanyakan
Jalan di Lampung Rusak Parah Warga Bertaruh Nyawa Lewat Pantai, Dana Desa Ramai Dipertanyakan

Sebuah video memperlihatkan warga Lampung yang mempertaruhkan nyawa lewat pantai karena jalan utama rusak parah.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya