Lagi Santai Nikmati Tuak di Bawah Jembatan Ampera, Seorang Pria Tewas Ditikam
Merdeka.com - Lagi menikmati minuman keras jenis tuak, YL (44), ditikam orang tak dikenal hingga tewas. Polisi tengah menyelidiki kasus ini dan mengungkap pemicunya.
Peristiwa terjadi saat korban santai menenggak tuak di sebuah warung di bawah Jembatan Ampera Seberang Ulu I Palembang, Kamis (2/3) sore. Tiba-tiba datang seseorang ke arahnya dan langsung menikam punggungnya.
Warga yang menyaksikan peristiwa itu sontak histeris sehingga menimbulkan kerumunan di TKP. Hanya saja, mereka tak sempat mengejar pelaku karena sudah jauh berlari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana korban disekap? Menurut pengakuan dari korban, setelah pertemuan kedua dan seterusnya ini mereka tinggal satu rumah di daerah Solo. Nah pada saat itu mereka melakukan suatu hubungan dan membuat video ataupun foto-foto,' Arifin mengatakan pada 11 Mei 2023, ada video dan foto yang dikirim oleh terduga tersangka JR.
Korban yang terkapar dilarikan warga ke rumah sakit. Nyawanya tak dapat diselamatkan usai beberapa jam perawatan.
Kapolsek Seberang Ulu I Palembang Kompol Ahmad Firdaus mengungkapkan, saksi menyebut kejadian itu begitu cepat dan pelaku keburu kabur. Korban saja tak sempat menoleh karena sedang meminum tuak.
"Pelaku tidak bicara lagi, begitu datang langsung menusuk korban," ungkap Firdaus, Jumat (3/3).
Korban diketahui sering mampir ke warung itu untuk santai atau menenggak tuak seorang diri. Penyidik telah mengantongi identitas terduga pelaku yang disebutkan saksi-saksi.
"Warga sekitar tidak mengenali, tapi penyidik sudah tahu terduga pelakunya yang sekarang lagi dikejar," kata dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaKorban sedang duduk sambil bermain HP di pinggir kali sodetan kemudian tiba-tiba terjatuh
Baca SelengkapnyaKorban saat itu ditemukan tergeletak dengan mengenakan celana jeans warna biru dan baju kaus lengan panjang warna hitam.
Baca SelengkapnyaPenumpang itu sempat dilarikan ke RSCM, namun sudah terlambat.
Baca SelengkapnyaSosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar menepis dugaan sejumlah pihak yang menilai korban meninggal karena dianiaya polisi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pun ramai menjadi perbincangan setelah diunggah akun Instagram @jakarta.terkini
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca Selengkapnya