Layanan BSI Masih Eror, Calon Jemaah Haji di Tasikmalaya Panik
Merdeka.com - Sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI), termasuk warga calon jemaah haji, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/5) berkumpul di setiap kantor cabang dan pembantu. Mereka mempertanyakan sistem BSI yang masih lumpuh sehingga membuat mereka panik karena tidak bisa transaksi hingga mengecek saldo.
seorang calon jemaah haji, Andi (68) mengaku mendatangi BSI Kota Tasikmalaya sejak Rabu (10/5). Dia ingin memastikan setoran pelunasan haji yang ditransfernya dari rekening yang lain.
"Tapi tidak bisa dicek di BSI, karena katanya masih belum jalan untuk transaksi perbankan secara manual. Sedangkan setoran pelunasan di rekening BSI itu tidak ada ATM apalagi mobile banking," katanya.
-
Bagaimana BSI membantu nasabah di akhir pekan? Nasabah dapat transaksi setor dan tarik tunai, pemindahbukuan, hingga layanan customer care.
-
Kenapa Bank Jatim gelar Town Hall Meeting Syariah? Adapun tujuan dari diselenggarakannya Town Hall Meeting Syariah 2023 ini adalah untuk memperkuat budaya kerja Bank Jatim (Expresi), meningkatkan kolaborasi antar pegawai, menginformasikan perkembangan terbaru Bank Jatim, menyamakan visi pegawai, dan meningkatkan kemampuan pegawai untuk berinovasi.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Saat Andi mendatangi BSI Kantor Cabang Pembantu Masjid Agung Tasikmalaya, ia hanya menerima keterangan dari petugas keamanan bahwa layanan transaksi perbankan masir eror. Petugas tersebut juga kepadanya menyebut bahwa baru layanan ATM saja yang bisa melakukan pelayanan.
"Tentunya saya panik dan bingung, uang yang sudah saya kumpulkan lama untuk pelunasan haji dan sudah disetorkan sampai saat ini belum jelas. Apakah sudah masuk rekening BSI atau belumnya nggak tahu," jelasnya kepada wartawan.
Warga lainnya, Maemun (58) mengungkapkan hal serupa. Dia mendatangi BSI juga untuk mengecek setoran pelunasan haji yang belum diketahui sudah masuk rekening atau belum setelah mentransfernya kemarin."Sampai sekarang belum tahu apakah biaya pelunasan haji itu sudah masuk rekening atau belum. Saya jadi panik, takutnya malah belum masuk," ucapnya.
Maemun menduga, hacker yang melakukan aksi peretasan mengetahui BSI sedang banyak uang karena banyaknya warga yang melakukan pelunasan untuk haji. "Jadinya begini. Tolong bantu kami Pak Jokowi," katanya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaWanita tersebut tak hapal hotel dan nomor telepon rekannya, karena semua ada di tas tersebut
Baca SelengkapnyaBeberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.
Baca SelengkapnyaNasabah PT Bank Central Asia (BCA) mengeluh tak bisa mengakses BCA Mobile.
Baca SelengkapnyaDi media sosial ada beberapa netizen yang menyebutkan e-materai dapat dibeli di gerai minimarket seperti Indomaret.
Baca SelengkapnyaPetugas ini yang akan membantu pemulangan jemaah ke tempat penginapannya.
Baca SelengkapnyaBelum terdapat informasi kendala dan masih dalam pengecekan.
Baca SelengkapnyaBeberapa dokumen persyaratan CPNS wajib dibubuhi e-meterai untuk menyelesaikan pendaftaran.
Baca SelengkapnyaKendala ini sempat membuat nasabah kesulitan bertransaksi melalui M-Banking BCA.
Baca SelengkapnyaMengingat persoalan serupa kerap terjadi di pada saat seleksi CPNS dan seleksi PPPK.
Baca SelengkapnyaJemaah Indonesia yang ada di Madinah saat itu bukan jemaah reguler, melainkan pengguna visa non haji.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadi, penyelidikan perlu dilakukan agar mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.
Baca Selengkapnya