Liburan Pakai Surat PCR Palsu, Dua Wisatawan Ditangkap di Bali
Merdeka.com - Dua wisatawan ditangkap kepolisian Polresta Denpasar, Bali, karena diketahui membawa dokumen surat palsu tes PCR saat di Bandara I Gusti Ngurah, Rai, Bali.
Kedua wisatawan itu, bernama Muhammad Firdaus (25) yang masih berstatus mahasiswa asal Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan seorang perempuan bernama Anggie Chaerunnisa Azhari (26) asal Kelurahan Condong, Kecamatan Singkawang Tengah, Kalimantan Barat.
"Iya, mereka berkunjung ke Bali karena Bali sekarang sudah terbuka, sudah level 2," kata Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, di Mapolresta Denpasar, Bali, Senin (1/11).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap saat penggerebekan Hotel Wijaya II? Dari puluhan orang yang ditangkap, terdapat beberapa pecatan TNI/Polri maupun mereka yang desersi, atau lari meninggalkan tugas. Semuanya digiring untuk ditahan.
Kedua pelaku ditangkap, saat dilakukan pemeriksaan di konter validasi Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Terminal Keberangkatan Domestik, di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Jumat (29/10) lalu, sekitar pukul 22.30 Wita.
Terungkapnya aksi pelaku ini, berawal dari pemeriksaan petugas KKP bernama Putu Nabila (24). Saat itu, sekitar pukul 11.00 Wita, petugas memvalidasi para penumpang keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai dan melakukan pengecekan terhadap hasil PCR.
Kemudian, dua pelaku yang akan berangkat menuju Jakarta saat dilakukan pengecekan surat PCR dengan cara melakukan scanner terhadap barcode yang tertera, didapatkan hasil berbeda atau tidak sesuai dengan identitas pelaku.
"Atas kejadian tersebut, kedua terlapor (pelaku) diamankan untuk dilakukan proses lebih lanjut," imbuhnya.
Sementara, dari pengakuan para pelaku mengakui tidak pernah melakukan tes PCR dan mengakui membawa surat hasil PCR palsu. Sehingga, saat dilakukan pengecekan barcode tidak sesuai dengan identitas para pelaku.
"Menurut keterangan kedua pelaku didapat dari orang lain dan ini masih didalami siapa orang lain ini. Surat (PCR palsu) akan digunakan untuk persyaratan menuju Jakarta, karena sekarang sesuai dengan aturan Pemerintah khusus Jawa-Bali yg menggunakan transportasi darat, laut dan udara harus menggunakan PCR," ungkapnya.
Sementara, untuk barang bukti yang diamankan dua lembar hasil tes PCR palsu, dan dua buah handphone merk iPhone.
Lewat perbuatannya, dua pelaku dijerat Pasal Pasal 263, Ayat 2 KUHP dan atau Pasal 268, Ayat 2 KUHP dan diancam dengan pidana penjara paling lama 6 hingga 12 tahun.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaPungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke polisi setelah menghabisi korban.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca Selengkapnya"Jadi untuk DPR Provinsi Bali sudah selesai dan kita sudah buatkan SK penghitungan suaranya juga dan tentu akan menunggu SK dari KPU RI."
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaRibuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya