Longsor di Purbalingga, empat anak tewas
Merdeka.com - Empat anak warga Desa Jingkang RT 03 RW 04, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, ditemukan tewas akibat tertimbun tanah longsor. Longsor ini terjadi pada Kamis (23/2) malam.
"Bencana tanah longsor itu terjadi saat hujan lebat pada hari Kamis (23/2), sekitar pukul 21.00 WIB, dan menimpa rumah Pak Solihin, warga Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, yang sedang menggelar tahlilan dalam rangka khitanan anaknya, Muhammad Sifaul Umam (6)," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purbalingga Satya Giri Podo seperti dilansir Antara, Jumat (23/2).
Dalam hal ini, kata dia, rumah Solihin tertimbun material longsoran yang meluncur dari atas bukit. Akibat kejadian itu, sebagian orang yang berada di dalam rumah turut tertimbun material longsoran.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang membaca kalimat tahlil? Membaca kalimat tahlil mengingatkan setiap Muslim akan prinsip dasar iman mereka.
-
Siapa yang mengasuh 4 anak perempuan? Ibunda Hilda, seorang ibu tunggal yang sukses dan tangguh, mampu mengasuh keempat anak perempuannya dengan luar biasa.
-
Dimana keempat anak Oki berada di foto? Keempat anak Oki berada di makam sang kakek atau ayah dari Oki.
-
Apa yang terjadi pada keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
Setelah dilakukan pencarian dan evakuasi oleh personel BPBD Purbalingga beserta instansi terkait lainnya, sebanyak empat anak ditemukan meninggal dunia, yakni Muhammad Sifaul Umam (6) bin Solihin, Abdul Rouf (10) bin Sukimin, Al Karomi (7) bin Nur Rofiq, dan Safangatun Isnain (4) bin Suyatno.
Selain korban meninggal dunia, sebanyak enam orang ditemukan dalam kondisi terluka, yakni Sahrudin (67), Sokhimin (38), Ruslan (25), Ojan (16), Sarif (35), dan Karsun (16).
Akibat mengalami luka berat dan patah tulang, Sahrudin harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr R Goeteng Taroenadibrata, Purbalingga, sedangkan lima korban luka ringan dirawat di Puskesmas Karangjambu.
"Upaya pencarian dan evakuasi terhadap korban berakhir pada pukul 23.15 WIB serta dipimpin langsung oleh Pak Bupati (Bupati Purbalingga Tasdi)," kata Giri.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga akan menanggung biaya perawatan terhadap korban luka-luka maupun memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia.
Menurut dia, pihaknya bersama instansi terkait pada hari Jumat (23/2) akan melakukan pendataan (assessment) secara menyeluruh serta menggelar kerja bakti menyingkirkan material longsoran.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaTanah longsor menimpa Pesantren At-Taqwiim di Karangasem menyebabkan seorang santri meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca Selengkapnya