Luhut yakin Densus 88 tidak bersalah terkait kematian Siyono
Merdeka.com - Menko Polhukam, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pemerintah akan bersikap kooperatif terkait tewasnya terduga teroris Siyono. Menurut dia, jika ditemukan pelanggaran, anggota Densus akan diberikan sanksi.
"Kalau ada yang salah kita nanti lihat. Ada tindakan administrasi atau apa nanti kita lihat," kata Luhut di Kantor Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (5/4).
Pihaknya masih menunggu hasil autopsi tim forensik. Dia yakin tim Densus 88 tidak melakukan kesalahan dan sudah sesuai prosedur yang berlaku.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kita tunggu hasilnya seperti apa. Saya yakin Densus kerja pasti sesuai prosedur," pungkas dia.
Kematian Siyono dianggap tak wajar dan memicu tudingan bahwa Densus 88 telah melanggar HAM . Itu juga yang menjadi alasan pihak keluarga meminta jenazah Siyono yang sudah dimakamkan, untuk diautopsi.
Hasil autopsi yang dilakukan Tim Forensik Pimpinan Pusat Muhammadiyah menemukan luka bekas kekerasan benda tumpul terhadap jenazah Siyono. Hasil temuan itu pun dilaporkan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, kemarin.
"Respon Kapolri cukup bagus. Soal autopsi, Kapolri menghormati dan menunggu tim forensik dari Komnas HAM," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/4).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaTim dokter bekerja untuk mengidentifikasi identitas jasad, penyebab kematian dan memprofiling riwayat medis.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa memastikan mayat ditemukan pada 30 Desember 2022 silam itu adalah calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman.
Baca Selengkapnya