Lulusan SMP ini ngaku anggota BIN untuk hindari Operasi Zebra
Merdeka.com - Polsek Prambon, jajaran Polresta Sidoarjo mengamankan pasangan suami isteri (pasutri) bernama Edy Sutanto (49) dan Ita Mustafa (24), ketika operasi Zebra Semeru 2017, di Simpang Tiga Pakerin atau Pos 10 Prambon, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pasalnya, pasutri asal Desa Suwaluh RT 12, RW 3, Balongbendo, Sidoarjo, yang menaiki mobil Honda City nopol W 777 RP, tidak mau diberhentikan ketika petugas meminta mobil tersebut berhenti untuk dilakukan pemeriksaan surat-surat.
Petugas yang sedang mengelar operasi itu lantas memaksa mobil plat cantik itu menepi dan meminta menunjukkan surat-surat kendaraan. "Petugas sempat bersitegang dengan pengemudi dan penumpang mobil ketika diminta menujukkan surat kelengkapan kendaraan," ujar Kapolsek Prambon AKP Isharyata, Selasa (7/11).
-
Apa yang disita dalam razia gabungan? 'Narkotika berbentuk sabu sebanyak 29 kg, ekstasi sebanyak 105 butir, kokain sebanyak 4,61 gram, ganja sebanyak 17,24 gram, obat keras 39 butir, botol minuman beralkohol tidak sesuai dengan ketentuan sebanyak 32.258 botol,' papar Mukti dalam keterangannya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Bahkan, ketika petugas tetap meminta agar surat kelengkapan ditunjukkan, pengemudi justru melawan petugas dengan mengaku anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
"Karena berbelit-belit, petugas memeriksa kelengkapan kendaraan. Benar, kendaraan itu tidak ada suratnya, SIM dan STNK tidak ada sama sekali alias bodong," katanya.
Selain itu, petugas juga menemukan banyak dokumen termasuk identitas anggota PKRI (perintis kemerdekaan Republik Indonesia). Meski sudah terbukti bersalah, pasutri itu tetap ngotot dan mengaku sebagai anggota BIN yang sedang menjalankan tugas.
"Kami langsung berkoordinasi dengan anggota TNI. Ternyata, setelah diperiksa keduanya bukan anggota BIN," ujarnya.
Meski demikian, pasutri yang mengaku berpangkat Letkol itu merupakan lulusan SMP. "Hasil pemeriksaan secara menyeluruh berkoordinasi dengan anggota TNI dan BIN, keduanya bukan anggota BIN. Keduanya kami amankan karena hasil pengembangan ada perkara pidana lain," katanya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendropriyono mengaku dirinya hanya mengikuti perintah dari Presiden kala itu dalam rangka menjalankan tugas negara sebagai pejabat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaHendropriyono kerap dituding bekingi Panji Gumilang dan Al-Zaytun. Padahal dirinya sudah lama tak berhubungan dengan Panji.
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaPanitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka rekrutmen khusus untuk masyarakat yang memiliki kemampuan terkait IT.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca Selengkapnya