Mahasiswa di Semarang desak Jokowi tuntaskan konflik di DPR
Merdeka.com - Kemelut dualisme kepemimpinan DPR di gedung kura-kura Senayan Jakarta yang merembet ke sejumlah daerah, memantik reaksi keras dari elemen mahasiswa di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang, mendesak pemerintahan Jokowi-JK segera menyelesaikan dualisme kepemimpinan anggota dewan tersebut.
Sebab, mereka menilai sikap para politisi kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP) yang memperebutkan kekuasaan di tingkat legislatif bisa merusak tatanan negara dan rawan disusupi kepentingan asing.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Tak hanya itu saja, perebutan kekuasaan antara kubu KIH yang dimotori PDIP melawan kubu KMP yang dipimpin Partai Gerindra bersama tiga fraksi lainnya yakni PAN, Partai Golkar, dan PKS bakal memperkeruh peta persaingan politik di tiap daerah.
"Kami mendesak pemerintah menuntaskan dualisme kepemimpinan di DPR. Sebab, sekarang efeknya mulai berimbas ke Provinsi Jateng," tegas, Ahmad Safiq, perwakilan PMII Komisariat Walisongo saat menggelar aksi di depan gerbang Gerung Provinsi Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/11).
Pantauan merdeka.com, puluhan mahasiswa yang membawa beragam spanduk bertuliskan kecaman terhadap konflik DPRD seperti 'Aksi Keprihatinan Dualisme Kepemimpinan DPR, 'Tolak Dualisme Kepemimpinan DPRD Jateng', 'Bubarkan DPR' hingga spanduk bertuliskan 'Bubarkan KMP vs KIH DPR'.
"Bila tidak dituntaskan, maka kami mengancam menduduki Gedung DPRD Jateng. Kami tidak ingin anggota dewan di Jateng juga terjadi dualisme. Kami ingin kubu PDIP dan Gerindra duduk satu meja membahas persoalan kursi di DPR," teriak Safiq.
Safiq mengkhawatirkan bila konflik perebutan kekuasaan di Senayan sampai merembet di Semarang maka berpotensi terjadi konflik. "Kalau tidak dihentikan maka bisa disusupi kekuatan asing," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaMasinton Pasaribu menemui para demonstran dalam aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi
Baca Selengkapnya