Mahfud MD: Di Masa Depan, Indonesia Diwarnai Watak Modernisasi Beragama Seperti NU
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Mahfud MD mengajak pengurus Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
Dia melihat beberapa pondok pesantren sudah mampu beradaptasi seperti di pondok pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad, tidak hanya pendidikan zaman dulu tetapi sudah dibekali ilmu pengetahuan seperti Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta sekolahnya sudah terbuka.
"Kami berpesan kepada pemimpin pondok agar pesantren harus dikembangkan sesuai dengan watak pendirian asal pendiriannya untuk membangun kemaslahatan kemajuan bagi umat Islam yang bernegara merdeka. Tetapi di dalam negara merdeka itu inklusif dan kosmopolis," kata Mahfud MD seperti dilansir dari Antara, Minggu (5/2).
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Bagaimana Pondok Al Hamdaniyah mengajarkan bahasa Arab dan Inggris? Mereka juga dibekali kemampuan bahasa Arab dan Inggris melalui keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) Bahasa yang berada di lingkungan ponpes.
-
Apa yang diajarkan Abdul Hafidz di pondok pesantren? Ia sendiri biasa mengajarkan Kitab Fathul Qorib tentang fikih cara beribadah dan Kitab Taklim Muta’alim tentang akhlak kehidupan sehari-hari.
-
Apa yang dipelajari di madrasah? Madrasah itu berada tak jauh dari rumahnya di Dusun Plosogundi, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Ia ingin memastikan, proses belajar santrinya berjalan lancar.
-
Bagaimana madrasah didanai? Dana operasional madrasah berasal dari hasil pengelolaan air bersih desa yang dikelola oleh Aiptu Gunawan bersama warga. Sebanyak 340 warga yang menggunakan air bersih itu memberikan amal sebesar Rp1.000 per meter kubik.
-
Apa itu Madrasah Adabiah? Madrasah Adabiah atau yang diartikan 'Sekolah yang Beradab' ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad. Kemudian madrasah ini berubah menjadi Hollandsch Inlandsche School (HIS) Adabiah pada tahun 1915. Mr. Assaat, merupakan salah satu alumni generasi awal Madrasah Adabiah.
Dia juga berpesan 1 ( satu) Abad Nahdlatul Ulama harus tetap berwatak pesantren, di dalam berpolitik moderat, inklusif tetapi sekarang harus modern. Pendidikan pesantren mengikuti perkembangan jaman era revolusi industri 4 ini tidak bisa dihindari.
"Nanti di masa depan, Indonesia diwarnai watak modernisasi beragama seperti NU, dan sekarang sedang geger hari ulang tahun (NU) di Surabaya saya masuk dulu ke junior di desa seperti sekarang ke sini, nanti pada puncaknya juga ke Surabaya untuk ikut meramaikan 1 Abad NU," ujarnya.
Dalam kunjungan hari ini, Mahfud bersama rombongan disambut oleh Pimpinan Ponpes Darul Qur'an Wal Irsyad KH. Kharis Masduqi dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Gunungkidul.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaPendiri Ponpes ini ingin lembaga pendidikan islam miliknya bisa seperti Universitas Al Azhar Mesir hingga Universitas Harvard.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca SelengkapnyaUniversitas ini unik karena lahir dan tumbuh di tengah-tengah pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPesantren harus memberikan pengajaran kepada para santri tentang bidang ilmu pengetahuan umum lainnya
Baca SelengkapnyaKarena fokus ke ajaran Nasrani, sosoknya pernah dikhawatirkan murtad oleh kalangan ulama di masa silam.
Baca SelengkapnyaMahfud punya alasan khusus mengunjungi ponpes Sirnamiskin ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pesantren juga mendapatkan perhatian lebih dari negara dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren di tahun 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud Md melakukan kampanye di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12).
Baca SelengkapnyaSeorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.
Baca SelengkapnyaPerguruan perguruan tinggi negeri berkelas A harus tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Baca Selengkapnya"Dulu ilmu pengetahuan sumbernya kita. Sekarang di Barat dan China," kata JK.
Baca Selengkapnya