Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mahfud MD: Kalau kita ekstrem akan seperti Suriah dan Irak

Mahfud MD: Kalau kita ekstrem akan seperti Suriah dan Irak Mahfud MD. ©2012 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah pilihan para ulama dan pejuang Indonesia terdahulu setelah perang kemerdekaan. Bentuk NKRI diperjuangkan melalui Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

"Nah itu tantangan kita ke depan bagaimana bahwa NKRI pilihan kita, para ulama kita ketika Indonesia merdeka. Orang Islam ingin negara Islam. Dan itu sudah diperjuangkan para ulama yang muncul di BPUPKI sehingga muncul golongan berjuang di BPUPKI seperti Agus salim, Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Muzakar, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan sebagainya. Tapi juga yang lain menyatakan tidak usah negara Islam, voting kalah," tegas Mahfud MD saat berpidato usai melantik Pengurus Majelis Wilayah KAHMI dan Kohati Jawa Tengah di Wisma Perdamaian Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (29/7).

Saat itu, Mahfud mengungkapkan para ulama sepakat jika Ketuhanan Yang Maha Esa di Pancasila adalah tauhid bagi para umat Islam yang tinggal di Indonesia. Maka dari itu, dirinya berpesan supaya menghormati para ulama dengan tidak melakukan pemberontakan terhadap negara.

"Disepakati bagi orang Islam Ketuhanan Yang Maha Esa, di Pancasila itu adalah Tauhid. Maka sekarang kalau tadi dikatakan negara harus ada. Jika melaksanakan ajaran Islam tidak punya negara maka punya negara wajib. Engkau sudah perjuangkan ajaran Islam dalam permusyawaratan demokratis dan tidak diterima konsep itu, jangan tinggalkan kemungkinan yang tersedia. Jangan berontak," tegas Mahfud MD.

Mahfud di hadapan kader KAHMI Jateng berpesan untuk tidak sekali-kali melakukan langkah-langkah yang menuju pada perbuatan radikalisme untuk mengusik NKRI, Pancasila dan UUD 45. Bahkan, Mahfud menyatakan jika kader HMI harus berjuang di dalam sistem kenegaraan RI.

"Jangan melakukan langkah-langkah radikal untuk mengubah sistemnya. Tapi masuk ke dalam sistemnya. Apa yang diisi Islam di dalam kesepakatan itu? Substansi ajaran Islam yang luhur tidak harus bernama ajaran Islam tapi substansinya. Tidak korupsi itu Islam. Jujur itu Islam. Kemiskinan harus dimusnahkan. Itu masukan substansinya. Tidak usah simbol-simbolnya. Simbolnya Indonesia bukan negara Islam tapi jiwanya adalah bersifat Islami," tutur tokoh NU ini.

Saat ini, menurut Mahfud, Indonesia negara Islami sudah mulai terlihat dengan berbagai kegiatan kenegaraan. Kemudian di berbagai kampus-kampus, budaya Islam sudah tidak dilarang menunjukkan eksistensinya.

"Substansinya kita isi dan sudah Islami, misal sidang kabinet diawali dengan bismillah, diakhiri assalamualaikum. Di kampus-kampus pada tahun ini sekarang banyak profesor-profesor di kampus-kampus pada pakai jilbab. Dulu tahun 80-an tidak boleh. Zaman Mendikbud Daoed Joesoef, dulu ketahuan pakai jilbab diusir sama Daoed Joesoef, tidak boleh. Sekarang sudah Islami, sudah menjadi napas keseharian. Bahkan sapaan-sapaan Islam disebut orang yang tidak Islam juga karena kita sudah berhasil memasukkan Islam jadi proses budaya," ungkapnya.

Mahfud mengungkapkan, tantangan ke depan adalah harus melawan segala bentuk radikalisme. Kemudian melakukan perubahan tidak dengan cara radikalisme namun dengan cara gradual, memperbaiki sistem yang sudah ada.

"Tantangan radikalisme harus kita lawan! Apa kita tidak suka perubahan? Suka! tapi bukan radikal tapi perubahannya gradual. Misalnya, sistem sudah jadi. Oh kepolisianya sudah bagus, jangan dibongkar kepolisianya. Bukan dibongkar negaranya. Oh ini presidensialnya tidak beres, perlu ada sistem dimasukan menjadi kuat melalui perubahan konstitusional. Bukan secara radikal," bebernya.

Mahfud menyatakan dalam Alquran tidak ada ajaran yang menyatakan bentuk ideal suatu negara. Namun, Islam berkembang berdasarkan bentuk domestik negara tersebut. Dan perubahan itu disesuaikan dengan era perkembangan zamannya.

"Mau mengubah negara macam apa? Tidak ada contoh dalam sumber dan ajaran Islam. Ndak ada dalam sumber ajaran Islam sendiri (Alquran dan hadits). Dari dulu berubah, dari zaman Abu Bakar ke Umar berubah, Umar ke Utsman berubah. Sejak dulu berubah terus. Tidak harus kita ikuti semua. Kita buat sendri. Pakai sistem yang sudah dipikirkan ulama. Sebutlah Al ahkam sultoniah, hukum tata negara, hukum pemerintahan Islam. Itu diambil dari mana? Itu karangan Imam Mawardi, bukan ajaran primer. Berbuat berdasar keadaan saat itu. Lahrilah Jamaludin Al Afghani," jelasnya.

Termasuk, dua ajaran khilafah agama yang di Arab Saudi dan Turki juga memiliki kebenaran. Namun, semua itu disesuaikan dengan bentuk negara masing-masing dan kebutuhan negara masing-masing.

"Khilafah itu ada dua, khilafah yang agama itu Arab Saudi dan khilafah politik itu di Turki. Lain lagi Pakistan Al Amdudi, apa? Theodemokrasi. Demokrasi berketuhanan. Kira-kira mirip dengan kita. Lalu tanya, mana yang benar? Benar semua, itu terjemahan ijtihad saat dibutuhkan kita itu. Al Mawardi benar, Islam mengajarkan urus duniamu sesuai kebutuhanmu. Karena engkau tahu kebutuhanmu," ujarnya.

Mahfud berpesan kepada umat Islam untuk tidak bersikap ekstrem di Indonesia. Dia khawatir jika terlalu ekstrem maka akan terjadi perpecahan dan peperangan seperti di Irak, Suriah dan Pakistan. Rakyat tidak tenang dihantui oleh rasa ketakutan yang berkepanjangan.

"Hukum-hukum Islam bisa berubah sesuai waktu, tempat dan tata daya. Kita jangan salah-salahkan sekarang. Jangan ekstrem. Saya khawatir kalau kita ekstrem seperti di Suriah susah. Di Suriah, Irak, Pakistan karena muncul gerakan-gerakan radikal itu rakyat tidak tenang, toko-toko tutup, orang mau berjualan bahaya bisa ditembak, ngantar anak ke sekolah tidak bisa, ke pasar tidak bisa, bekerja tidak bisa, ketakutan karena setiap hari ada bom, ada pembunuhan. Alangkah enak kita hidup di Indonesia dan itulah yang dibangun melalui proses ikut dalam proses mulai dari konfrontatif Islam non Islam," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud MD Bicara Perjuangan Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Kaum Muslim Hidup Maju di Indonesia
Mahfud MD Bicara Perjuangan Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Kaum Muslim Hidup Maju di Indonesia

Mahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya
Pesan Menohok Mahfud MD buat DPR: Silakan Bagi-Bagi Kue Kekuasaan Tapi Tetaplah dalam Koridor Konstitusi
Pesan Menohok Mahfud MD buat DPR: Silakan Bagi-Bagi Kue Kekuasaan Tapi Tetaplah dalam Koridor Konstitusi

Menanggapi dinamika politik Tanah Air pasca Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 'mengebut' pembahasan RUU Pilkada pasca putusan MK

Baca Selengkapnya
Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional
Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional

Mahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Blak-blakan Fakta Kelahiran TNI Ada Peran Ormas Islam
VIDEO: Mahfud Blak-blakan Fakta Kelahiran TNI Ada Peran Ormas Islam

Di mana, pada awal pembentukan TNI tak terlepas dari peran ormas islam.

Baca Selengkapnya
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara

Mahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ucapan Pedas Mahfud Soal Bobroknya Pemerintah Berawal dari Rusaknya Ulama
VIDEO: Ucapan Pedas Mahfud Soal Bobroknya Pemerintah Berawal dari Rusaknya Ulama

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pahlawan Nasional Ikut Berjuang di Palestina Sebelum Indonesia Lahir, Berjasa Ikut Rumuskan Pancasila
Ini Sosok Pahlawan Nasional Ikut Berjuang di Palestina Sebelum Indonesia Lahir, Berjasa Ikut Rumuskan Pancasila

Sosok pahlawan nasional yang pernah berjuang bantu Palestina sekaligus merumuskan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite
Mahfud MD: Cara Kita Berhukum Saat Ini Agak Rusak, Buat UU Sesuai Selera Elite

Mahfud akan menata hukum akan negara Indonesia kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Janji Mahfud MD jika Terpilih Pimpin Indonesia di 2024
Janji Mahfud MD jika Terpilih Pimpin Indonesia di 2024

Mahfud menyatakan, sekurang-kurangnya dalam proklamasi kemerdekaan itu bangsa Indonesia berani menyatakan kemerdekaannya.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok

Mahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Andika-Hendi Terima Naskah Resolusi Jihad Pada Peringatan Hari Santri 2024
Andika-Hendi Terima Naskah Resolusi Jihad Pada Peringatan Hari Santri 2024

Dengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng

Baca Selengkapnya