Mantan ketua Gafatar DIY sesalkan aksi pembakaran di Mempawah
Merdeka.com - Mantan ketua Gafatar DIY, Yudhistira menyesalkan aksi pembakaran camp eks Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat. Menurutnya tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan oleh warga.
"Kalau melihat konstitusi, warga negara bebas mau tinggal di mana saja oleh negara, jadi kejadian seperti di Mempawah itu sangat saya sesalkan terjadi," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (20/1).
Dia pun hanya bisa berharap aparat keamanan bisa memberikan pengamanan bagi eks Gafatar, sebab bagaimana pun mereka adalah warga negara Indonesia yang juga harus dilindungi.
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Kenapa pondok dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Seharusnya aparat dapat mengamankan. Kalau kawan eks Gafatar itu yang saya baca di media sudah bersedia direlokasi, tidak perlu membakar seperti itu. Orang-orang tidak punya harta lagi, harta terakhir mereka sudah dibakar," ujarnya.
Dia pun mengusulkan jika memang akan direlokasi, para eks Gafatar harus difasilitasi lahan pertanian untuk mereka bisa bercocok tanam dan bertahan hidup. Sebab sebagian besar hidup mereka bergantung pada bertani.
"Semoga ini jadi yang terakhir. Jangan sampai terjadi seperti ini lagi. Kalau bisa mereka tetap difasilitasi untuk bertani karena itu cara mereka bertahan hidup," tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mega bahkan sampai mempertanyakan ke Mahfud MD yang merupakan mantan ketua MK.
Baca SelengkapnyaKoalisi dan TPN Prabowo Gibran memilih terus fokus untuk bekerja untuk memenangkan
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan keresahannya terkait potensi kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca SelengkapnyaMegawati mencontohkan, hukum dimanipulasi adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90.
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, seharusnya putusan MK tidak dipertentangkan.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai fungsi MK kini tidak digunakan dengan baik karena intervensi kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengapresiasi terkait keputusan MKMK yang berhentikan Ketua MK Anwar Usman, Ipar Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaMegawati Respon Ketua KPU Dipecat: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca Selengkapnya