Masjid Saka Tunggal, saksi syiar Islam abad ke-11
Merdeka.com - Masjid berpapan nama Baitus Salam dengan warna dominan biru muda di pojok pemukiman warga Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas memang tidak tampak megah.
Melangkahkan kaki ke dalam masjid berukuran 12x18 meter itu, nampak satu tiang kayu dilapisi kaca. Tiang itu serupa tonggak panjang totem dari kebudayaan kuno, warna hijau, putih, kuning, merah berbaur dalam alur motif pahatan, sedang dipucuknya empat sayap terbentang.
Tiang kayu itu disebut saka tunggal yang kemudian jadi sebutan populer masjid ini. Diyakini, saka tersebut telah berdiri kokoh selama ratusan abad bersamaan waktu era kerajaan Singasari sebelum Majapahit jadi puncak kerajaan Hindu di pedalaman Nusantara.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Bagaimana cara masuk masjid? Membaca doa keluar rumahBismillahi tawakkaltu'alallahi laa hawla wa laa quwwata illa billahi.Artinya: 'Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali Allah.'
-
Dimana masjid tertua ini berada? Tim Arkeolog Israel menemukan sebuah masjid kuno langka di Kota Rahat, Badui Negev, Israel.
-
Bagaimana kubah Masjid Agung Manonjaya? Terdapat kubah yang bercorak kebudayaan Jawa sebagai simbol perdamaian.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
"Banyak orang memperkirakan dibangun tahun 1288. Di saka memang terpahat angka tersebut dalam tulisan arab," ucap Sulam (47) juru kunci masjid Saka Tunggal, saat ditemui Merdeka.com di kediamannya di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon yang berhadapan persis dengan masjid, Minggu (30/4).
Dari tutur lisan yang disampaikan secara turun temurun, Masjid Saka Tunggal didirikan dua abad sebelum Demak, Kesultanan Islam pertama di Jawa pada awal abad ke-16. Pembangunan masjid tersebut terkait dengan penyebar Islam yang melakukan dakwah di pedalaman desa Cikakak, yakni Mbah Mustolih. Sayang, terkait riwayat asal usul tokoh tersebut, Sulam juga tak mengetahui secara persis.
"Kalau saya menilai, mungkin Mbah Mustolih awalnya melakukan perjalanan ke pedalaman untuk mensyiarkan Islam. Mbah Mustolih lalu menghabiskan hidupnya di desa Cikakak ini yang merupakan lembah. Makam beliau tidak jauh dari sini," ujar Sulam yang merupakan turunan darah juru kunci ke-8 dan pemangku juru kunci ke-12.
Bedug di Masjid Saka Tunggal ©2017 Merdeka.com/Abdul Aziz
Peninggalan kuno, selain saka, dikatakan Sulam yakni bedug, kenthongan dan mimbar khotib. Sedang sekeliling bangunan masjid memang telah direnovasi, dari semula anyaman bambu kini telah dirubah jadi tembok.
Baik Masjid Saka Tunggal atau pun makam Mbah Mustolih, banyak dikunjungi para peziarah terutama pada Sya'ban, bulan kedelapan tahun hijriah atau minggu terakhir sebelum bulan puasa tiba.
Salah satu peziarah, Adnan Basir, Santri Ponpes Benda Al-Hikmah Kabupaten Bumiayu mengatakan jauh-jauh mengunjungi Masjid Saka Tunggal sebab ingin melihat secara langsung peninggalan sejarah syiar Islam berusia ratusan tahun.
Selain itu, ia juga hendak ke makam Mbah Mustolih untuk ber-tawasul. Menurutnya, sudah jadi kebiasaan di tradisi pesantren seorang santri melakukan ziarah untuk memaknai perjalanan spiritual para ulama terdahulu.
"Kalau yang saya tahu, Masjid Saka Tunggal termasuk 7 masjid tertua di Indonesia," kata Adnan, saat ditemui Merdeka.com di lingkungan masjid, Minggu (30/4)
Sementara, selama ratusan tahun pula, di sekeliling masjid Saka Tunggal sampai areal makam Mbah Mustolih berkeliaran bebas puluhan kera. Terkait keberadaan primata ini, dikatakan Sulam ada legenda tersendiri yakni terkait kutukan sekaligus cermin semestinya moral perilaku manusia.
"Keberadaan kera-kera itu ada ceritanya sendiri," kata Sulam yang telah menjadi juru kunci selama 7 tahun ini. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaNur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut
Baca SelengkapnyaMasjid lawas ini punya desain bangunan yang unik dan terdapat makam kuno.
Baca SelengkapnyaJelajah Masjid Raya Syahabuddin, jejak peninggalan sejarah dari Kerajaan Siak.
Baca SelengkapnyaMasjid Quba menjadi saksi bisu perjalanan awal Islam di Madinah.
Baca SelengkapnyaBeberapa orang tampak sengaja datang jauh-jauh untuk melihat langsung seperti apa bagian dalam masjid ini.
Baca SelengkapnyaMasjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.
Baca SelengkapnyaSudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaGubernur hingga perusahaan swasta menyerahkan hewan kurban di masjid ini
Baca SelengkapnyaKonon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca Selengkapnya