Massa Geruduk Gedung DPRD Sulsel Desak UU Ciptaker Dicabut, Water Canon Disiagakan
Merdeka.com - Massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) Sulsel dan Aliansi Gerakan Reformasi Agraria atau Agra dan BEM salah satu fakultas dari Universitas Negeri Makassar (UNM) turun ke jalan tolak pengesahan UU Cipta Kerja. Mereka menuntut UU tersebut segera dicabut.
Massa beraksi di jl Urip Sumoharjo, tepi jalan depan gedung DPRD Sulsel yang telah dijaga ketat aparat kepolisian sejak pagi.
Irfan, salah seorang orator dalam orasinya mengatakan, UU Cipta Kerja ini melemahkan analisis dampak lingkungan hidup, mengabaikan hak tanah adat, merenggut hak Otoda, cuti buruh hanya satu hari sementara kerja ada enam hari.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
"Ini semua diantara alasan UU Cipta Kerja ini harus ditolak, dicabut karena tidak berdampak baik ke masyarakat dan lingkungan. DPR RI tidak becus, meloloskan UU yang tidak disepakati rakyat. Dan DPRD Sulsel tidak menyampaikan aspirasi kami ke pusat. Ini mosi tidak percaya ke DPR RI," seru Irfan dalam orasinya, Selasa (6/10).
Aksi mereka mengambil satu sisi bahu jalan sehingga arus kendaraan jadi melambat karena ruang jalan yang menyempit.
Kendaraan taktis water canon sudah siaga di belakang pengunjuk rasa yang hanya berjarak beberapa meter saja. Di sekitarnya, ratusan polisi juga siaga. Situasi serupa juga di dalam halaman gedung DPRD Sulsel. Satu armada dari Dinas Pemadam Kebakaran juga stand by di halaman.
Hingga siang jelang sore ini, unjuk rasa penolakan terhadap UU Cipta Kerja di Makassar masih berlangsung damai.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSemua jalan baik arteri maupun tol depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak pukul 12.23 WIB.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan selama aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi menyiapkan skenario pengalihan arus lalu di lintas di sekitar kawasan gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Dermawan Karosekali mengimbau agar pengendara bisa mencari rute alternatif lain
Baca Selengkapnya