Mau ditangkap karena menipu, calo SIM keroyok polisi
Merdeka.com - Anggota Sabhara Polrestabes Medan, Bripda Hendra dikeroyok sejumlah orang yang diduga sebagai calo SIM di dekat kantor Satlantas Polrestabes Medan, Jalan HM Said. Para pelaku tak terima karena polisi sedang mencari calo yang menipu warga dalam pengurusan SIM.
Berdasarkan informasi dihimpun, pengeroyokan berawal saat Bripda Hendra dan rekan-rekannya mendapat informasi mengenai adanya calo yang menipu warga dalam pengurusan SIM. Mereka pun mendatangi lokasi sekitar Satlantas Polrestabes Medan untuk mencari sang calo.
"Personel yang melakukan penyisiran ada 3 orang. Mereka berpencar," kata Agus, seorang saksi mata, Rabu (11/1).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Penyisiran dilakukan sampai ke kantor Kecamatan Medan Timur, Jalan HM Said. Di sana Bripda Hendra yang tengah sendirian menemukan seorang yang diduga calo pelaku penipuan.
"Namun ketika akan mengamankan pelaku, sejumlah pria memukulinya," kata Agus.
Setelah mengeroyok Bripda Hendra, pelaku melarikan diri. Sementara personel Satuan Sabhara Polrestabes Medan pun semakin ramai. Mereka memburu pelaku pengeroyokan.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho yang dikonfirmasi wartawan menyatakan masih mengecek laporan penganiayaan terhadap personel kepolisian itu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaKominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
Baca SelengkapnyaDua orang oknum karyawan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaPartner In Crime, Calo dan Honorer Dispendukcapil Malang Pungli Warga Urus KTP hingga KK
Baca SelengkapnyaMultazam mengatakan saat ini mendapatkan SIM pun terbilang dipermudah.
Baca SelengkapnyaPolsek Cihideung Tasikmalaya Kota sedang mendalami kasus ini.
Baca SelengkapnyaPraktik tersebut dengan cara orang yang mengajukan SIM sengaja diluluskan meski tidak lulus.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPolisi meminta kedua calo diduga menganiaya dan memeras calon penumpang menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaListio yang mengaku sudah panik dan ketakutan saat itu.
Baca Selengkapnya