Mayat Bayi Dibungkus Kardus Ditemukan di Kolong Jembatan Bengawan Solo
Merdeka.com - Warga Kampung Mipitan, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo digegerkan dengan penemuan mayat bayi dalam kardus snack. Bayi malang tak berdosa itu ditemukan warga di bawah jembatan di pinggir Sungai Bengawan Solo, Rabu (17/3).
"Benar tadi ada temuan mayat bayi yang dibuang dengan cara dibungkus kardus snack. Ada laporan dari warga di sekitar lokasi jembatan," ujar Kapolsek Jebres, Kompol Suharmono.
Mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara. Selain olah TKP, lanjut dia, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Usia bayi diperkirakan baru 7-8 bulan. Setelah selesai olah TKP jenazah bayi dibawa ke RSUD dr Moewardi untuk dilakukan autopsi," terangnya.
Pihaknya masih menunggu hasil visum dari RSUD dr Moewardi guna mengetahui usia mayat bayi tersebut dan mengetahui penyebab kematian bayi. Pihaknya juga menerjunkan Bhabinkamtibmas Mojosongo untuk mencari tahu data orang hamil dan melahirkan di wilayah Mojosongo pada beberapa hari terakhir.
"Sejauh ini penelusuran masih berlangsung. Saya minta Bhabinkamtibmas Mojosongo untuk mencari informasi data orang hamil melalui puskesmas," pungkas dia.
Saksi mata, Bima Aditya (19) yang juga warga sekitar lokasi ditemukannya mayat bayi mengaku, pada awalnya ia hendak memancing di bawah jembatan. Namun kemudian ia mencium bau busuk yang sangat menyengat.
"Ada bau busuk menyengat, kemudian saya cari sumbernya. Ternyata mengarah pada kardus snack dan setelah dibuka isinya mayat bayi lalu saya melapor ke polisi," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba dia menemukan kotak kardus yang dikiranya berisi sepatu.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaPetugas operator alat berat pendorong sampah melihat ada plastik jatuh dari atas gerobak motor yang membawa sampah.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca Selengkapnya