Megawati: Mau Dibully Seribu Kali Saya Enggak Takut Dukung Jokowi
Merdeka.com - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengaku tidak takut dicemooh publik lantaran meluapkan kemarahan atas kritik yang kerap dilakukan secara tak beretika terhadap Presiden Jokowi. Hal tersebut disampaikan Mega di hadapan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Purna Paskibraka Duta Pancasila di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/8).
"Tadi saya musti pidato juga saya bilang, saya bilang pak Jokowi saya tangisi, kenapa? mikirin rakyat sampai badannya kurus, dan saya tidak terima bapak, waktu tadi, biar saja mau dibully saya enggak takut," kata Megawati.
Dia mengakui mendukung Jokowi. Walaupun ada yang membully seribu kali tetap akan mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Saya bilang saya dukung pak Jokowi, ya memang iya. Mau dibully seribu kali enggak takut saya, apa itu semangat perjuangan, api nan tak kunjung padam," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, Megawati Soekarnoputri meluapkan kemarahannya atas kritik yang kerap dilakukan secara tak beretika oleh para pihak terhadap Presiden Jokowi. Dia pun menyebut orang yang kerap mengkritik Jokowi tanpa etika, tidaklah memiliki moral.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka menangis loh. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita, mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," tegas Mega saat sambutan secara daring peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali Rabu (18/8).
Menurutnya, sebagai warga negara walaupun kritik itu adalah kebebasan warga negara, namun dalam menyampaikannya tidaklah boleh sembarang dan tetap harus memiliki etika serta moral.
"Saya di-bully juga enggak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," kata Megawati.
Termasuk, Ketua Umum PDIP itu juga meminta agar kritik yang disampaikan secara konstruktif dan solutif. Dengan bisa bertemu secara baik-baik dengan Jokowi dan menyampaikan masukannya.
"Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya dimana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap, Mahfud diizinkan Allah SWT untuk memimpin Indonesia bersama Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaKader PDIP mengungkit video lama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menangis saat membela Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaDalam beberapa kebijakan, keduanya memang memiliki perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut memang sejak gelaran Pemilu 2024 ini, terjadi perbedaan haluan antara PDIP dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMegawati Mengaku Sekarang jadi Tukang Ngamuk: Kalau Enggak Diamukin, Banteng Dipanahin Melulu
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaPuan pun ingin agar para kader PDI Perjuangan ini tidak terbawa pada arus perpecahan dan harus tetap solid.
Baca Selengkapnya