Melihat Kondisi Rumah Sakit Jakarta yang Penuh Karena Covid-19
Merdeka.com - Tempat tidur untuk pasien berjejer di lorong-lorong rumah sakit. Para pasien lengkap dengan infus di tangan terlihat tengah istirahat. Terdapat tabung oksigen setinggi 1,5 meter tak jauh dari tempat tidur mereka.
Di lorong selebar kurang lebih 3 meter itu, para dokter terpaksa merawat pasien. Rumah sakit penuh. Kasus Covid-19 di DKI Jakarta pecah rekor pada, 18 Juni 2021, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 4.737 orang.
RSUD Koja, Jakarta Utara salah satu fasilitas kesehatan yang mengalami lonjakan pasien. Hingga pasien harus terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Jakarta? 'Trend kasus DBD akan meningkat pasca El Nino dan pola kenaikan per bulannya khas pada musim penghujan dan sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun,' terangnya.
Sebuah video viral di media sosial menggambarkan betapa penuhnya ruang perawatan di rumah sakit Koja. Video itu diambil pada tanggal 16 Juni 2021. Pasien dirawat berjejer di lorong sempit, hanya berjarak satu meter dari pasien lainnya. Lorong juga penuh dengan alat medis.
Bangsal RS Koja lorong jg dipakai krn RS pemerintah tdk boleh menolak pasien non covid walau alokasi ruangan sementara waktu proporsi lebih banyak untuk pasien covid.Yg masih abai dg prokes dan anggap covid tdk ada cb bayangkan kalian masuk RS dg kondisi bgini?!Mikir cuk! pic.twitter.com/oZs1NiTQfX
— Capres Abadi (@P3nj3l4j4h_id) June 18, 2021Dokter, Andi Khomeini Takdir menceritakan kondisi rumah sakit saat ini. Menurut dia, para manajemen rumah sakit saat ini tengah mencari pasokan cadangan oksigen untuk menghindari kehabisan persediaan.
"Beberapa teman-teman daerah lain menghubungi terkait pasien-pasien desat (desaturasi). Kembali saya ingatkan posisi prone dan napas diafragma. Sebagai backup plan jika IMCU/HCU/ICU mendekati limit dan enggak bisa ditambah lagi. Beberapa mulai memilah pasien. Jadi ya, yang sehat jaga kesehatan," tulis Andi dalam akun Twitternya, @dr_koko28, dikutip merdeka.com, Jumat (18/6).
Kondisi di rumah sakit sendiri sudah sangat memprihatinkan. menurut Andi, satu dokter bisa merawat tiga lantai rumah sakit. Kurang lebih, perkiraannya, ada 150 orang pasien.
"Adek2 GP di RSDC itu puncak pertama 1 dokter untuk 3 lantai. Sekitar 150 pasien. Wave kedua ini? 1 dokter 4 lantai. Saya? Bersama 5 senior SPPD lainnya coba support tower 3,4,5,6,7,8. Udah kayak film battle itu…Ada puluhan lagi TS spesialis Paru, Anestesi, Anak, & Kardio, dll," tulis dia lagi.
Adek2 GP di RSDC itu puncak pertama 1 dokter untuk 3 lantai. Sekitar 150 pasien.Wave kedua ini? 1 dokter 4 lantai.Saya? Bersama 5 senior SPPD lainnya coba support tower 3,4,5,6,7,8. Udah kayak film battle itu…Ada puluhan lagi TS spesialis Paru, Anestesi, Anak, & Kardio, dll.
— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) June 18, 2021Laporan Penambahan Kasus
Kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 12.990 dari data Kamis (17/6) yang tercatat masih 1.950.276 orang. Sehingga total kumulatif kasus yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu menjadi 1.963.266 orang.
Penambahan 8.189 kasus positif Covid-19 disumbang 31 dari 34 provinsi di Indonesia. Namun, lima provinsi mengontribusi kasus positif Covid-19 tertinggi yakni DKI Jakarta 4.737, sehingga total kumulatifnya menjadi 463.552 orang.
Berikut daftarnya:
Jawa Barat: 2.791 kasus
Jawa Tengah: 1.331 kasus
Jawa Timur: 731 kasus
DI Yogyakarta: 403 kasus
Sumatera Barat: 241 kasus
Riau: 353 kasus
Bangka Belitung: 73 kasus
Papua: 11 kasus
Sumatera Selatan: 135 kasus
Kepulauan Riau: 278 kasus
Sulawesi Selatan: 63 kasus
Kalimantan Timur: 145 kasus
Banten: 249 kasus
Sumatera Utara: 137 kasus
Sulawesi Tenggara: 41 kasus
Aceh: 150 kasus
Lampung: 88 kasus
Sulawesi Tengah: 22 kasus
Papua Barat: 41 kasus
Bali: 95 kasus
Nusa Tenggara Barat: 23 kasus
Sulawesi Utara: 16 kasus
Jambi: 157 kasus
Kalimantan Selatan: 28 kasus
Kalimantan Utara: 53 kasus
Kalimantan Tengah: 119 kasus
Nusa Tenggara Timur: 20 kasus
Maluku Utara: 28 kasus
Maluku: 0 kasus
Sulawesi Barat: 4 kasus
Gorontalo: 28 kasus
Bengkulu: 70 kasus
Kalimantan Barat: 140 kasus.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya