Mendikbud: Saya diisukan akan menghapus bahasa lokal, itu ngawur
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membantah akan menghapus bahasa lokal atau bahasa daerah di sekolah. Justru, lewat kebijakannya itu diharapkan banyak orang memahami, bahkan bisa menjadi penutur sehingga tidak punah ditelah zaman.
"Kemarin saya diisukan, akan menghapus bahasa lokal, itu ngawur, enggak benar, justru malah bahasa lokal itu mau kita himpun di dalam suatu bagian dari muatan lokal," kata Muhadjir Effendy di Malang, Minggu kemarin.
Muhadjir mengatakan, nantinya diusahakan antarkelompok di masyarakat yang masih menggunakan bahasa sendiri-sendiri bisa terbuka, bisa berkomunikasi dengan satu sama lain. Terutama di wilayah yang masih banyak sekali menggunakan bahasa lokal.
-
Siapa Menteri Pendidikan setelah Kemerdekaan? Pasca kemerdekaan Indonesia, jabatan menteri saat itu beberapa dijabat oleh tokoh-tokoh yang kini namanya kurang populer di buku sejarah bahkan di telinga masyarakat.Seperti Menteri Pendidikan, mungkin banyak yang menganggap Ki Hajar Dewantara sebagai sosok utama di bidang pendidikan. Tetapi jangan salah, sosok Todung Sutan Gunung Mulia ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan di era Kabinet Sjahrir I dan II.
-
Mengapa Kurikulum Merdeka diterapkan? Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, pemerintah Indonesia melakukan perubahan sistemik dengan kurikulum merdeka. Kurikulum Merdeka menjadi bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama terjadi di Indonesia.
-
Bagaimana bahasa Indonesia menjembatani perbedaan budaya? Melalui Bahasa Indonesia, masyarakat dapat berdiskusi untuk memahami tentang budaya masing-masing dan menumbuhkan rasa saling menghargai serta menjaga kelestariannya.
-
Apa fungsinya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional? Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia bagi masyarakat adalah sebagai berikut: Sebagai Lambang Kebanggaan KebangsaanSebagai lambang kebanggaan kebangsaan, Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting dalam memperkuat identitas dan kebanggaan setiap individu Indonesia.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Apa arti Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka adalah aturan atau rencana pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dalam kurikulum ini, pendidik diberikan keleluasaan untuk memberikan konten pembelajaran yang beragam agar lebih optimal dalam penyampaiannya.
Ada provinsi tertentu yang bahasa lokalnya mencapai 300 bahasa lokal, tetapi penggunanya tidak sampai seribu per bahasa. Sehingga secara eksklusif digunakan yang dari sisi kumunikasi dapat menimbulkan persoalan sosial.
"Bisa dibayangkan bagaimana ada bahasa dipakai hanya 1.000 orang. Makanya harus dibesarkan, dijadikan mata pelajaran lokal sehingga bisa dikenalkan masing-masing ke kelompok lain," katanya.
Satu sekolah tidak hanya satu bahasa daerah saja, di daerah itu dikenalkan juga dengan bahasa-bahasa yang digunakan di lokal tersebut. Sehingga satu sama yang lain, saling mengerti, jangan sampai terjadi kesalahpahaman, terjadi konflik, perang antarkelompok gara-gara bahasanya berbeda dan salah pengertian.
"Itu yang memicu konflik. Tetapi nanti kalau itu dijadikan satu bahan muatan lokal, satu sama lain akan mengenal," tegasnya.
"Jadi tidak betul. Sekali lagi saya tidak menghapus, juga tidak menyederhanakan. Malah diperbesar penggunannya, jadi penuturnya itu jangan hanya terbatas di kelompok itu, kelompok lain harus mengenal juga agar komunikasi berjalan dengan baik," jelasnya.
Saat ini Kepala Pengembangan Bahasa diminta Mendikbud segera menyusun rencana, terutama untuk wilayah-wilayah tertentu yang memiliki bahasa lokal sangat banyak. Kata Muhadjir, relatif tidak terjadi persoalan di kota-kota besar, tetapi di daerah tertentu butuh perhatian.
"Itu yang mau kita perbesar penggunanya, penuturnya, agar hisa saling komunikasi untuk menghindari konflik," katanya.
Mendikbud yang berafiliasi dengan Kemenko PMK tersebut memperkirakan lebih dari seribu bahasa lokal di seluruh Indonesia, tetapi hasil inventarisir dari Dawan Bahasa sudah 600 lebih bahasa lokal. Sedangkan versi pemerintah menyebutkan 744 bahasa lokal.
"Banyak yang punah, justru ini dimaksudkan jangan sampai nanti punah. Karena penuturnya sedikit tadi itu, lama-lama ditinggalkan, menggunakan bahasa lain. Karena kesulitan komunikasi ketika dengan orang luar, makanya luruh oleh bahasa lain," jelasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abdul Mu'ti meminta para pemuda agar disiplin menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti bersama jajarannya akan mengkaji ulang ketiga kebijakan tersebut dengan mendengarkan masukan dari berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaIndonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaBobby menyinggung pentingnya muatan lokal dalam menjaga budaya di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaKementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan memperdalam dan mengkaji sistem zonasi.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menilai tidak ada urgensi untuk mengubah Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 menyusul penolakan kenaikan UKT.
Baca SelengkapnyaYakni, meningkatkan kualitas ilmu sains dan teknologi yang diperoleh siswa terutama siswa SD.
Baca SelengkapnyaCara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca SelengkapnyaWapres Gibran meminta pada Menteri Pendidikan untuk menghapus sistem zonasi
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
Baca SelengkapnyaRuang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar
Baca Selengkapnya