Mengenang Yu Djum, legenda gudek di Yogyakarta yang terkenal
Merdeka.com - Bagi penggemar kuliner, nama Gudeg Yu Djum pastilah tak asing di telinga. Gudeg bikinan Djuwariah yamg kemudian dikenal menjadi Yu Djum menjadi rujukan kala ingin menikmati sajian kuliner khas Yogyakarta.
Yu Djum pertama kali membuka warung gudegnya di tahun 1949. Yu Djum menjajakan gudegnya pertama kali di daerah Wijilan, Yogyakarta. Daerah Wijilan hingga saat ini terkenal sebagai sentra Gudeg.
Yu Djum membuka warung ketika berusia 17 tahun. Bermodalkan racikan bumbu warisan dari sang ibu, Yu Djum muda jatuh bangun membangun bisnis gudegnya. Kualitas rasa menjadi kunci masakan Yu Djum bertahan hingga hari ini.
-
Kenapa Gudeg Yu Djum terkenal? Restoran ini sudah ada sejak tahun 1950-an dan terkenal dengan racikan gudeg yang lezat.
-
Kenapa gudeg jadi makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula kelapa.
-
Kuliner apa yang terkenal di Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kenapa Gudeg Bu Iin viral? Belakangan, angkringan ini viral di media sosial.
-
Dimana lokasi Gudeg Bu Iin? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
-
Apa daya tarik utama di Doyam Gerigu? Air terjun Gerigu sangatlah menarik, selain tinggi juga diapit dinding bebatuan yang terjal yang cukup menantang.
Menurut anak mantu Yu Djum, Tri Widodo, sosok Yu Djum merupakan orang yang keras dan pantang menyerah. Bahkan hingga tutup usia di umur 85 tahun, Yu Djum tetap masih ingin bekerja dan membantu di warung.
"Ibu tidak mau berhenti kerja walaupun sudah dilarang oleh anak-anak dan cucu. Hingga sebelum masuk ke RS Bethesda Jumat (11/11), ibu masih membantu memotong daun yang digunakan untuk lemek menyajikan gudeg," ujar Tri kepada Merdeka.com, Senin (14/11) malam.
Tri menambahkan bahwa Yu Djum juga merupakan orang yang disiplin. Kebersihan dan kualitas rasa masakan pun masih dijaganya hingga sebelum meninggal dunia.
"Ibu itu orangnya bersihan. Kalau lihat yang kotor di dapur atau di warung pasti menegur. Pokoknya jangan sampai gak bersih. Harus bersih. Selain itu ibu juga terus menjaga kualitas rasa gudeg. Kualitas rasa masakan adalah yang utama," terang Tri yang ikut membantu Yu Djum berjualan sejak tahun 1978.
Yu Djum tutup usia di umur 85 tahun, Senin (14/11) sekitar pukul 18.10 di Rumah Sakit (RS) Bethesda. Pengusaha gudeg terkenal dari Yogyakarta ini meninggal dunia karena sakit komplikasi darah tinggi dan faktor usia.
Menurut rencana jenazah Yu Djum akan dimakamkan besok, Selasa (15/11) jam 14.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karangmalang. Saat ini jenazah Yu Djum disemayamkan di rumah duka yang berada di Jalan Kaliurang km 4,5 Sleman.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gudeg adalah salah satu makanan tradisional khas Yogyakarta yang sangat populer dan banyak digemari.
Baca SelengkapnyaDari makanan pedas, manis, gurih, hingga makanan tradisional Jawa yang autentik, Yogyakarta memiliki semuanya.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Baca SelengkapnyaGudeg Manggar menawarkan cita rasa berbeda dan keunikannya sendiri dibandingkan gudeg pada umumnya
Baca SelengkapnyaMakan gudeg di sini dijamin puas, karena lezat dan murah meriah.
Baca SelengkapnyaOmzet hariannya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp3 juta rupiah.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, puluhan ekor ayam kampung bisa habis untuk memenuhi permintaan pembeli.
Baca SelengkapnyaRagam makanan hasil pengolahan pangan nabati di Indonesia menjadi bukti kekayaan bumi Nusantara. Berikut deretan makanan pengolahan pangan nabati khas daerah.
Baca SelengkapnyaArumi Bachsin punya hobi kulineran. Sejumlah kuliner legendaris di Jawa Timur ini bikin dia ketagihan.
Baca SelengkapnyaBeragam makanan fermentasi Indonesia yang patut kamu coba. Ada apa saja?
Baca SelengkapnyaPada awal berdiri, warung tengkleng ini berada di atas trotoar jalan dan beratap terpal.
Baca SelengkapnyaLebih dari 30 tahun berjualan, warung rujak cingur ini tak pernah sepi pembeli
Baca Selengkapnya