Mengharukan, penyelamatan nenek dan ibu hamil saat banjir Sangihe
Merdeka.com - Komandan Kodim 1301/Sangihe dan Talaud (Satal), Letkol Kav Sumantri Harsono, bertindak cepat dan terjun langsung saat terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di Sangihe, Senin (21/6) lalu. Karena kesigapannya, personel Kodim yang pertama terjun ke lokasi saat bencana terjadi. Ia bahkan terlibat langsung dalam upaya penyelamatan seorang nenek dan cucunya yang terjebak aliran deras banjir bandang."Awalnya pada hari Senin tanggal 21 Juni lalu sekitar pukul 06.30 WITA, saya dalam perjalanan berangkat ke bandara karena ada tamu dari Mabes TNI. Namun terhalang longsor sebelum jembatan Desa Kolongan Beha. Kemudian ada informasi dari Babinsa telah terjadi longsor di Kolongan, jadi semua berubah menjadi operasi penyelamatan," cerita Sumantri kepada merdeka.com, Sabtu (25/6).
Saat itu juga, 30 personel Kodim langsung diperintahkan menuju ke titik bencana. Jarak Makodim 1301/Satal ke Desa Kolongan kurang lebih 5 kilometer. Kesigapan merespons bencana para prajurit pengawal NKRI ini patut diacungi jempol. Dengan cepat mereka berhasil mencapai lokasi. Saat itu, personel Kodim adalah tim penyelamat pertama tiba di lokasi.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Bagaimana BPBD Sumbar menangani banjir di Kota Padang? Lanjutnya, saat ini semua alat yang berkemungkinan terendam sudah kita pindahkan ketempat yang lebih tinggi.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
Melihat kondisi lokasi mulai tersapu aliran banjir deras, Letkol Sumantri memerintahkan anak buahnya untuk menyeberangi jembatan melakukan penyisiran. Ia sendiri berlari menyisir melalui pinggiran pantai. Akses jalan tak mungkin dilalui lantaran tertutup lumpur, bebatuan dan pohon tumbang. Selain itu, aliran air cukup deras dan sangat berbahaya untuk dilalui."Sampai di Pusat Desa Kolongan Beha, dari arah belakang salah satu rumah pinggir pantai, ada nenek berteriak minta tolong. Di samping nenek ada cucu perempuannya yang sedang menangis ketakutan. Saya dan ajudan langsung mendekati korban dengan bersusah payah," ujar perwira menengah TNI ini.
Saat itu, luapan air setinggi pinggang dan mengalir cukup deras ke arah pantai membawa material kayu bercampur lumpur dan batu. Jika tak waspada, dia bisa saja terhantam gelondongan kayu kemudian menghanyutkannya. Beberapa kali ia hampir hilang keseimbangan namun berhasil berdiri demi menyelamatkan si nenek dan cucunya itu.
Setelah beberapa saat berjuang menerjang derasnya banjir yang terus meninggi, mereka akhirnya mencapai lokasi di mana si nenek terjebak. "Saya perintahkan ajudan untuk memapah nenek sementara saya menggendong cucunya berlari menuju bibir pantai. Sampai di pantai, ternyata sudah banyak warga berlarian mengungsi ke tempat yang lebih aman," lanjutnya.Di tengah upaya penyelamatan tersebut, ia melihat seorang ibu hamil sementara dipapah suaminya sambil menenteng bungkusan pakaian. Di samping mereka ada seorang anak laki-laki usia balita. Mereka terlihat kesulitan menerjang medan pinggir pantai lantaran terjangan ombak cukup tinggi ditambah banyaknya kayu yang tersapu banjir.
Saat itu Sumantri memerintahkan ajudan menolong pasutri bersama anaknya. Ia sendiri terus memapah nenek renta sambil menggendong cucu nenek di atas pundaknya. Mereka pun berhasil di evakuasi ke tempat aman.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaDari ratusan korban terdampak banjir, tampak seorang lansia yang berusia nyaris seabad diselamatkan polisi.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaMobilnya Mogok dan dibantu diantar ke Terminal Pakai Mobil Patroli, Warga Ini Langsung Sungkem kepada Kombes Sonny Irawan
Baca SelengkapnyaAksi heroik pria rela membiarkan motornya tenggelam demi selamatkan ibu dan anak yang terjebak banjir bandang dan hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaAipda Lerrik langsung mengambil mobil pribadinya jenis 4x4 untuk menembus jalur Amfoang yang sulit lalui di saat musim hujan
Baca SelengkapnyaSeorang pria melakukan aksi heroik membantu ibu dan anak yang terjebak banjir.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Tempeh, Polda Jawa Timur Aipda Hendra Soegihartono kini tengah mendapat sorotan lantaran aksinya saat mengevakuasi jasad bayi.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaBripka Heru menandu ibu melahirkan sejauh 3 kilometer. Aksi heroiknya banjir pujian.
Baca Selengkapnya