Mengintip uniknya Festival Marching Band Etnik ala Banyuwangi
Merdeka.com - Ada yang menarik dari sebuah festival yang selalu dihadirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, yakni Festival Drum Band Etnik. Pertunjukan marching band yang mengolaborasikan alat musik drum band modern dengan alat musik dan kesenian tradisional.
Yang membuat menarik, festival ini menyuguhkan penampilan drumband lansia Lalangan asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Meski mayoritas pesertanya adalah petani dan ibu rumah tangga, mereka mampu tampil dengan atraktif. Memainkan alat musik sambil berjoget mengikuti irama yang mereka mainkan. Penonton dibuat terkagum-kagum dengan penampilan dan stamina yang mereka tampilkan.
Tak hanya itu, dalam festival ini sejumlah peserta membawakan sejumlah lagu dengan iringan musik etnik yang dihasilkan dari kolaborasi alat musik drum band (klarinet, sexophone, drum, terompet, dan simbal) dan alat musik tradisional seperti angklung, suling, kendang, dan saron.
-
Siapa yang mengenakan baju khas Jawa? Thariq dan Aaliyah terlihat seperti raja dan ratu keraton dengan mengenakan baju khas Jawa.
-
Siapa yang memakai baju tradisional? Istri Kapolda Riau Tampil Elegan saat Hadiri Acara Penyematan Gelar di Balai Adat Melayu Riau Kompak menggunakan pakaian adat Melayu, penampilan Nindya tak kalah keren dari dekorasi balai adat yang mewah.
-
Siapa yang pakai baju adat Dayak? Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah Suku Dayak Wanita Suku Dayak dikenal memiliki paras wajah yang cantik rupawan Tak ayal, para perempuan suku asal Kalimantan Barat ini kerap menyita perhatian publik
-
Siapa yang memakai pakaian adat Pakpak? Pakaian adat Pakpak saat ini tidak hanya digunakan saat acara adat saja, namun sudah biasa digunakan saat upacara yang bersifat nasional maupun keagamaan karena untuk kepentingan penyeragaman, tetapi juga masih melekat rasa bangga untuk menampilkan tradisi daerah.
-
Bagaimana kostum Tari Pisang? Sesuai dengan namanya, kustomnya menggunakan daun pisang tua atau Krisik Tuo. Selain busana, Tari Pisang juga dilengkapi dengan aksesoris berupa topeng yang terbuat dari pelepah pinang yang sudah kering atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Upih Pinang.
-
Siapa yang menyewa baju adat? “Karena hampir dari semua kalangan mulai dari anak TK, SD, SMP, dan SMA. Apalagi orang kantor, saat ini banyak dari perkantoran yang menyewakan berbagai macam baju adat,“ Neneng mengaku pendatapannya kini meningkat 200 persen dibandingkan hari biasa.
Bahkan semakin menarik, kegiatan yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival (B-Fest) ini, kental nuansa etnik. Selain kostum warna-warni khas marching band, sebagian peserta dalam tiap-tiap regu juga mengenakan pakaian tradisional khas Suku Osing Banyuwangi.
Pertunjukan juga semakin berwarna dengan adanya kesenian tradisional seperti barong-barongan pada penampilan peserta. Lagu-lagu yang dibawakan juga beragam mulai lagu nasional dan lagu khas Banyuwangi, seperti Donge Mekar, Ulan Andung-andung, Kali Lo, Tanah Kelahiran juga Lagu Grajagan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini menjadi media positif untuk penyaluran bakat dan potensi pelajar, khususnya kepiawaian bermusik.
"Kami terus mendorong agar anak-anak tak hanya piawai di bidang akademik, namun juga mampu mengeksplorasi potensi lain yang mereka miliki. Dalam even ini, kami beri mereka ruang dan panggung untuk mengeksplorasi potensi dan kreativitas dalam memainkan alat musik," kata Anas.
Sebelumnya, festival serupa juga sudah digelar Pemkab Banyuwangi, yakni Festival Pendidikan dan Festival Sastra. Kedua festival ini menjadi etalase bagi segenap potensi pelajar Banyuwangi mulai karya inovasi siswa di bidang teknologi, sampai ajang menyalurkan bakat sastra.
"Kita ingin memajukan kecerdasan akademik anak-anak Banyuwangi berbarengan dengan kecerdasan seni dan sastra agar anak-anak tumbuh dengan jiwa yang kaya," ujarnya.
(mdk/ibs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival Kebangsaan yang digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dikenal memiliki seni budaya yang kaya dan beragam.
Baca SelengkapnyaGandrung Sewu Payung Agung adalah cerminan keelokan dari keragaman budaya yang ada di Banyuwangi, tempat dimana tradisi dan nilai hidup saling berinteraksi.
Baca SelengkapnyaPatrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaKompetisi Kreasi Baris Berbaris akan berlangsung selama tiga hari Senin-Rabu, 23-25 September 2024. Kompetisi diikuti 96 tim dari tingkat SD,SMP dan SMA.
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaParade Fesyen Ethno Wear merupakan wadah kreativitas anak muda Banyuwangi yang memiliki passion di bidang fesyen
Baca SelengkapnyaKarnaval BEC akan berlangsung di sekitar area Taman Blambangan. Rute BEC tahun ini sepanjang 2,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca Selengkapnya