Menkes Sebut Ditemukan Bahan Kimia Merusak Ginjal pada 99 Kasus Kematian Balita
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 99 balita meninggal, dengan hasil pemeriksaan medis ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal.
"Tapi intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal, dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya. Kita ambil darahnya, kita periksa, kita liat, ada bahan bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," kata Budi saat hadir dalam acara Hari Kesehatan Nasional ke-58 di Walantaka, Kota Serang Banten, Kamis (20/10).
Budi mengungkapkan pihaknya telah mendatangi rumah keluarga balita yang meninggal, dan meminta obat-obatan yang diminum. Dan diketahui bahwa obat-obat yang diminum juga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya.
-
Mengapa batu ginjal berbahaya? Tanpa penanganan yang sesuai, batu ginjal dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius.
-
Apa itu batu ginjal? Nefrolitiasis atau dikenal dengan batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral yang menumpuk di saluran kemih dan terbentuk di dalam ginjal.
-
Siapa yang berisiko mengalami kerusakan ginjal? Diabetes menyumbang 40% kasus gagal ginjal di dunia, dan banyak pasien harus menjalani hemodialisis atau cuci darah.
-
Apa saja yang menyebabkan masalah kesehatan ginjal pada generasi muda? Generasi muda kini menghadapi ancaman besar dari gaya hidup modern. Pola makan yang didominasi makanan cepat saji, kandungan gula dan garam yang tinggi, serta zat aditif dalam makanan olahan menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ginjal.
-
Apa yang membuat ginjal terganggu? Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi. Ketika dehidrasi terjadi, fungsi ginjal Anda akan terganggu.
"Kemudian kita datangi rumahnya kita mintakan obat-obat yang diminum. Itu juga mengandung bahan-bahan tersebut. Jadi sekarang kita berkoordinasi dengan BPOM, supaya bisa cepat dipertegas itu obat-obat yang mana yang harus kita tarik," bebernya.
Budi mengungkapkan kematian bayi per bulan yang telah dideteksi mencapai 35 balita. "Tapi karena ini sudah meninggalnya puluhan per bulan dan ini yang terdeteksi kita, mungkin sekitar 35 per bulan. Nih rumah sakit sudah mulai agak penuh yang rujukan. Saya rasa yang meninggalnya lebih dari itu," ujarnya.
Budi mengatakan pihaknya mengambil tindakan preventif agar tidak bertambah korban balita.
"Kami mengambil tindakan preventif, kita tahan dulu sementara, supaya tidak bertambah lagi korbannya balita balita kita. Kita tahannya kalau obat urusan BPOM, tapi kita tahan ke dokter dan apotek-apotek jangan dulu dijual sampai nanti BPOM memastikan obat-obat mana yang sebenarnya berbahaya. Kenapa kita ambil begitu, setiap kita nunda dua atau tiga bayi meninggal. Jadi kita mengambil tindakan yang lebih hati hati," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaAnak anak gagal ginjal perlu adanya perawatan khusus yang salah satunya dirujuk ke RSCM.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaTimbal salah satu logam berat dan dengan sifat beracun.
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi mengimbau semua masyarakat bisa menerapkan gaya hidup sehat.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaAni menyatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan dua cara.
Baca SelengkapnyaProsedur pencucian darah menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.
Baca SelengkapnyaKonsumsi minuman kemasan bisa menyebabkan diabetes yang memicu penyakit ginjal dan perlu diatasi dengan cuci darah.
Baca Selengkapnya