Menkumham Yasonna Laoly Pimpin Upacara Puncak Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-55
Merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly memimpin upacara peringatan puncak Hari Bakti Pemasyarakat ke-55 di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
Dalam sambutannya, dia meminta setiap jajaran pemasyarakat agar meningkatkan kualitas diri dalam bertugas.
"Peringatan ini tentu tidak hanya dijadikan nostalgia semata. Lebih dari itu, peringatan ini harus mampu menjadi spirit daya pacu yang melibatkan semangat juang para pendahulu yang meletakkan dasar pemasyarakatan," tutur Yasonna di lokasi, Sabtu (27/4).
-
Bagaimana Kemenkumham harus berinovasi dalam memberikan pelayanan? “Pertahankanlah capaian prestasi yang telah berhasil diraih. Teruslah pikirkan cara-cara baru dengan berbagai terobosan kreatif dan inovasi baru untuk memberikan kemudahan dalam bekerja dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, termasuk keberlanjutan program (sustainable program) atas program-program yang telah saya tetapkan,“ kata Yasonna
-
Bagaimana cara untuk menjadi perubahan? “Kamu harus menjadi perubahan yang ingin kamu lihat di dunia ini.“ - Mahatma Gandhi
-
Siapa yang perlu mengubah perspektif? 'Tampaknya ada tiga pilihan: berhenti mencoba mencintai siapa pun, berhenti menjadi egois, atau belajar mencintai seseorang sambil terus menjadi egois.' - Lydia Davis
-
Apa yang penting untuk menjaga kualitas hidup lansia? Menjaga kualitas hidup di masa tua adalah hal penting bagi setiap individu yang memasuki usia lanjut.
-
Bagaimana reformasi kelurahan dilakukan? Reformasi kelurahan DIY terdiri atas reformasi birokrasi kelurahan dan reformasi pemberdayaan masyarakat kelurahan. Reformasi birokrasi kelurahan diwujudkan melalui beberapa program, di antaranya penguatan pengelolaan data dan informasi kelurahan, pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) kelurahan, penguatan digitalisasi kelurahan, penguatan pengelolaan keuangan kelurahan, hingga penguatan pengadaan barang dan jasa pemerintah kelurahan.
-
Bagaimana cara mengatasi penyimpangan sosial? Penyimpangan sosial bisa terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak berhasil dalam masyarakat. Kondisi tersebut yang menjadikan seseorang tidak mampu memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Menurut Yasonna, lembaga pemasyarakatan harus mengubah cara pandang lama. Demi menyongsong perkembangan zaman yang pesat, lapas mesti dapat mengayomi warga binaan sehingga saat keluar nanti dapat menjadi sosok yang berbeda.
"Kita wajib melakukan perbaikan, tentunya tidak hanya dalam komunitas umum, juga termasuk di dalamnya kapasitas warga binaan kita. Sehingga menjadi bagian dari anak bangsa, memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara. Paradigma kita harus berubah untuk menyiapkan masyarakat yang tangguh, berketrampilan, dan berkecerdasan tinggi untuk berkompetisi," jelas dia.
Hal itu juga sebagai bentuk revitalisasi lembaga pemasyarakat di seluruh Indonesia. Akan sangat percuma jika fasilitas canggih dan modern tersedia, namun sumber daya manusianya tidak mampu mengoperasikannya dengan maksimal.
"Kita masih terus mendapat sorotan masyarakat. Kalau tidak mengubah diri, maka apa yang sudah kita lakukan tidak akan berguna. Banyak lompatan kebijkan yang telah kita lakukan. Kita telah membangun sistem IT yang baik, tapi kalau orang di dalamnya tidak mau upgrade, maka yang kita lakukan akan jadi percuma dan sia-sia saja," Yasonna menandaskan.
Dalam rangkaian acara tersebut, dilaksanakan juga sejumlah agenda. Di antaranya peluncuran buku 'Pemasyarakatan dan Legacy' yang ditulis oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan BPIP, LAN, BNN, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman RI, LPSK, dan KPAI.
Kemudian dilanjutkan penandatanganan prasasti UPT pemasyarakatan baru yakni Lapas Narkotika Rumbai, Bapas Tangerang, Rupbasan Mamuju, LPP Samarinda, dan LPKA Martapura.
Selanjutnya, ada penyerahan piagam penghargaan di antaranya kepada Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Reporter: Nanda Perdana (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkap Yasonna saat menjadi inspektur di Upacara Hari Pengayoman pada Senin (19/8).
Baca SelengkapnyaYasonna meminta budaya feodal dalam melayani masyarakat agar ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memperingati hari ulang tahunnya yang ke 78.
Baca SelengkapnyaYasonna meminta seluruh jajarannya melakukan evaluasi diri dan bersiap memasuki periode baru dalam merencanakan langkah-langkah ke depan.
Baca SelengkapnyaPosisi Yasonna H Laoly yang juga politikus PDIP kini digantikan Supratman Andi Agtas yang tak lain adalah kader Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKemenkumham sudah bertransformasi dalam sistem manajemen kerjanya dengan menggunakan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya, ia menyampaikan 'To Live, To Love, To Learn dan To Leave A Legacy.'
Baca SelengkapnyaYasonna mengaku sempat bertemu empat mata dengan Jokowi sebelum dicopot sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaSalah satunya Menkumkam Yasonna Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Atgas, politisi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaMenkumham), Yasonna H. Laoly mengadakan working lunch dengan Jochum Wilderman, Direktur International Department Reclassering Nederland.
Baca SelengkapnyaHari Bhakti Pemasyarakatan adalah hari yang umumnya dirayakan oleh Kementerian Hukum dan HAM, petugas, serta penghuni lembaga pemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaYasonna tidak merasa kecewa meski dicopot sebagai menteri. Dia bahkan sempat menemui Presiden Jokowi sehari sebelum pelantikan menteri baru.
Baca Selengkapnya