Menpora Ajak Atlet Pandai Kelola Keuangan
Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara resmi membuka kegiatan Webinar Short Course Atlet Nasional (SCAN) secara online. Dalam kesempatan ini Menpora mengajak atlet bisa bijak dalam mengelola keuangan.
Menpora mengatakan, Webinar merupakan salah satu kegiatan dari Kemenpora. Acara ini dimaksudkan sebagai pengganti kegiatan yang sebelumnya sudah dirancang untuk para atlet, pelatih, manajer, hingga berbagai stakeholder olahraga. Kegiatan ngobrol langsung secara online ini juga sekaligus silaturahmi.
"Terima kasih, kegiatan ini adalah kegiatan Kemenpora yang dimaksudkan untuk menjadi pengganti kegiatan yang sebelumnya yang sudah dirancang, yang harusnya dilakukan secara tatap muka. Tapi, karena kondisi tak memungkinkan adanya pandemi, dilakukan kegiatan seperti ini. Ini juga sebagai ajang silaturahmi," kata Kemenpora.
-
Siapa Menteri Olahraga pertama Indonesia? Secara mengejutkan, karier Maladi semakin meningkat tajam setelah dirinya ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk menjabat sebagai Menteri Olahraga pertama di Indonesia periode tahun 1950-1959.
-
Bagaimana Kemenpora mendorong kemandirian olahraga? 'Kita akan mendorong LPDUK dapat menghimpun lebih banyak dan luas dana dari sponsor demi tercapainya kemandirian olahraga,' ujar Dito menambahkan.
-
Bagaimana cara Kemenpora meningkatkan skill pemain sepak bola? 'Tentunya untuk selanjutnya kita akan bekali lagi dengan semangat dan juga fisik yang lebih prima. Untuk membangun suatu pembinaan yang baik yang tujuannya adalah learning to compete di masa depan,' tutupnya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Dimana pelatihan ini diadakan? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pada bulan Juli, sekelompok wanita berkumpul di kota Hangzhou di provinsi Zhejiang untuk mengikuti program dua hari yang mengenakan biaya sebesar 2.999 yuan (Rp6,5 juta) kepada setiap peserta.
-
Apa yang dilakukan Menpora untuk atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
Lebih lanjut, Menpora mengapresiasi kegiatan ini. Webinar, menurutnya merupakan salah satu terobosan dan inovasi yang sangat baik. Pada kesempatan tersebut, Menpora menyampaikan, kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, serta ofisial menjadi yang utama di tengah pandemi saat ini.
"Setiap hari kita melihat perkembangan di negeri kita, orang yang teridentifikasi meningkat. Tim Gugus Tugas melakukan pengecekan di berbagai tempat. Kemenpora telah berkoordinasi dengan stakeholder olahraga, KONI Pusat, PSSI, kompetisi basket, dan voli. Kita berdiskusi, untuk kompetisi profesional tidak mungkin dilakukan," ujar Menpora.
"Kemudian, kita sepakat mengutamakan kesehatan dan keselamatan, atlet, pelatih, dan lainnya. Itu menjadi perhatian kami. Sehingga kami memutuskan kompetisi profesional dihentikan sementara. Kami sampaikan, patuhi protokol kesehatan. Semoga anjuran ini bisa dijalani dengan baik. Saya berterima kasih kepada stakeholder olahraga, dan lainnya yang berusaha untuk terus menjaga lingkungannya bersih," sambung Menpora.
Meski di tengah pandemi, Kemenpora terus memantau latihan atlet dan kegiatan cabang olahraga. Baik itu dilakukan secara mandiri, dan mematuhi protokol kesehatan. Berolahraga, menjadi penting untuk tetap menjaga kebugaran. Selain itu, Menpora juga mengajak atlet untuk mengikuti lomba senam stay at home. Yang mana, pemenang nantinya bisa mendapatkan hadiah uang tunai.
"Kami tetap memantau apa yang dilakukan pelatnas. Memantau latihan baik secara sendiri. Kami apresiasi itu. Tetap menjaga kebugaran. Kami tahu ini tidak akan maksimal dengan tujuan prestasi. Tapi situasi seperti ini, upaya seminimal apapun dilakukan untuk menjaga kebugaran. Lalu, awal Mei, Kemenpora juga mempublikasikan lomba senam stay at home. Jika peserta Webinar ini berniat, silakan ikut lomba dan ini ada hadiahnya," terang Menpora.
"Jadi, saya mohon gunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Kemenpora menghadirkan kegiatan ini untuk anda semua. Walaupun situasi pandemi, tetapi tolong jangan sekali-kali putus harapan. Tetap punya harapan dan tetap optimis. Sebarkan rasa optimis," lanjut Menpora.
Di samping itu, kepada atlet, Menpora juga mengingatkan, sebagai publik figur dan idola di kalangan masyarakat, atlet Indonesia diimbau untuk mengelola masing-masing media sosial secara baik, dan menginspirasi.
"Atlet harus memahami cara menggunakan media sosial secara bijak, tepat dan berguna terutama di masa pandemi ini, sehingga dapat membantu untuk turut menyebarkan berita-berita yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Menpora.
Kemudian, Menpora juga mengajak atlet untuk pintar mengelola pendapatannya, agar masa depannya bisa lebih baik.
"Kita tidak dapat menutup mata dari mantan atlet profesional yang pada akhir karirnya malah tidak mampu untuk bertahan hidup, karena pada saat masa jayanya di mana memiliki income yang cukup, tidak bijak mengatur keuangannya, apalagi untuk berinvestasi," jelasnya.
Menpora lalu mengambil contoh pada SEA Games yang lalu. Menpora menjelaskan bahwa atlet yang mendapat medali emas diberikan bonus oleh pemerintah.
"Jika tidak bijak dalam mengelola uang, pasti akan menjadi sia-sia, karena akan digunakan untuk hal-hal yang konsumtif dari pada hal yang produktif, sehingga pada akhir karirnya sebagai atlet tinggal penyesalan saja," tutur Menpora.
"Kami tidak ingin hal itu terjadi bagi atlet dan pelatih, makanya kami mengundang pakar-pakar keuangan dan investasi untuk memberikan short course kepada atlet dan pelatih melalui webinar ini," tambah Menpora. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaAtlet diimbau berinvestasi agar masa depan tetap sejahtera.
Baca SelengkapnyaDalam mengentas kemiskinan PNM terus memberikan 3 modal utama yakni finansial, sosial, dan intelektual.
Baca SelengkapnyaSelain pinjol dan judol, risiko lain yang perlu diantisipasi adalah investasi bodong.
Baca SelengkapnyaMaraknya penipuan yang terjadi di Indonesia, membuat literasi keuangan menjadi salah satu ilmu yang sangat penting untuk terus ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaBRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSolopreneur Academy bertujuan untuk membantu para solopreneur Indonesia mencapai potensi maksimal.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan 'OJK Mengajar' di Universitas Airlangga.
Baca SelengkapnyaFriderica juga meminta para mahasiswa berhati-hati pada setiap penawaran produk jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaMelalui skema Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), nasabah diberikan pelatihan keuangan agar melek dengan produk keuangan formal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Pasuruan bekerjasama dengan OJK menggelar acara Edukasi Bijak Mengelola Keuangan dan Waspada Pinjaman Online.
Baca SelengkapnyaPNM dan OJK berkomitmen untuk mendukung peran perempuan
Baca Selengkapnya