Mentan Syahrul Sebut Alih Lahan Pertanian di Indonesia Mengkhawatirkan
Merdeka.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut kondisi alih lahan pertanian di Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan. Banyak lahan pertanian sudah beralih fungsi.
"Cukup mengkhawatirkan. Kondisi alih lahan cukup mengkhawatirkan, karena alih fungsinya cukup besar," kata Syahrul kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian se-Sulawesi di Claro Hotel Makassar, Selasa (7/3).
Meski demikian, Syahrul mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah luas lahan pertanian yang sudah beralih fungsi. Menurutnya, kondisi alih lahan pertanian terbanyak berada di Pulau Jawa.
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Apa dampak kemarau pada lahan pertanian di Sleman? Datangnya musim kemarau akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan karena pasokan air akan cenderung lebih sedikit. Tak terkecuali di Sleman, DIY, datangnya musim kemarau akan berdampak pada lahan pertanian di daerah tersebut.
-
Kenapa Mentan minta tambahan lahan tanam di Kalimantan Selatan? “Saya butuh 500 ribu hektar tambahan untuk perkuat stok beras nasional yang diperkirakan menghasilkan gabah 3 juta ton dan beras 1,5 juta ton. Ini adalah perintah Bapak Presiden. Dan di Kalimantan Selatan kita minta 100 ribu hektar. Dan saya minta ada 3.000 hektar di Barito Kuala,“ tambahnya.
-
Siapa yang menjadi Plt. Menteri Pertanian? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian RI berdasarkan Keputusan Presiden nomor 92/P Tahun 2023 tanggal 6 Oktober 2023.
-
Bagaimana Kaltim ingin mengatasi kekurangan lahan sawah? 'Petani lebih memilih menanam sawit, karena air susah. Kemarin bersama TNI sudah dibangun 89 titik air untuk persawahan di Kukar. Kita harus lakukan itu di banyak titik. Isha allah tidak ada kekurangan lahan untuk sawah,' usulnya.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
"Tentu data yang tepat adalah data BPS, tetapi kita melihat ini bisa mempengaruhi kita dalam waktu yang sangat panjang. Kenapa? Jumlah penduduk kita semakin banyak, dan kita negara keempat terbesar dunia," sebutnya.
Oleh karena itu, mantan Gubernur Sulsel ini berharap aparat penegak hukum dan pemerintah daerah bersama-sama mempertahankan lahan pertanian yang masih ada. Meski demikian, Syahrul memuji kebijakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X tentang lahan pertanian.
"Contoh yang sangat bagus dilakukan Gubernur DIY. Sultan membuat Pergub dan Perda jika ada lahan pertanian yang keluar, harus digantikan. Jadi tidak bisa ada lahan pertanian yang mereka sudah blok sejumlah berapa itu tidak boleh berkurang sedikit pun," tuturnya.
Politikus Partai NasDem ini mengaku saat ini sudah ada aturan di Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009. Dia menyebut dalam UU tersebut jika ada pemilik menjual lahan pertanian akan diancam hukuman 5 hingga 8 tahun penjara.
"Apalagi jika ada penjabat yang ikut bertanda tangan di situ. Ini memang harus disosialisasikan. Bahwa jangan ada pejabat yang bermain-main dengan lahan strategis, berkelanjutan yang sudah di Perdakan," tegasnya.
Sementara Inspektur Jenderal (Itjen) Kementan, Jan Samuel Maringkan menambahkan pihaknya terus berupaya meningkatkan pengawalan terhadap program pembangunan pertanian. Salah satu langkah yang diambil dengan melakukan kolaborasi melalui Program Jaga Pangan, Jaga Masa Depan.
"Rakorwas yang dilakukan ini juga untuk membangun sinergi antara aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dan Aparat penegak Hukum (APH) dalam melakukan pengawasan internal pemerintah, sekaligus mewujudkan program menjaga pangan," tegasnya.
Lebih lanjut, Jan Maringka mengatakan kolaborasi dan sinergi yang baik antara Kementan khususnya APIP dengan pemerintah daerah serta unsur APH di daerah cukup efektif untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Komitmen bersama ini menjaga pertanian sekaligus mengendalikan alihfungsi lahan dalam rangka ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan.
"Sulawesi menjadi perhatian khusus mengingat wilayah ini merupakan lumbung pangan nasional terutama di wilayah Indonesia Timur. Sehingga perlu dilakukan pengawalan yang memadai agar tidak mengganggu stabilitas pangan nasional," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."
Baca SelengkapnyaTerkait program pembangunan 3 juta rumah dan swasembada pangan, yang diperkirakan membutuhkan jutaan hektare lahan untuk cetak sawah baru.
Baca Selengkapnyasektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrim Elnino.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, ia menyebut saat ini pemerintah perlu menyusun terlebih dahulu Kawasan Pangan Pertanian Berkelanjutan atau KP2B.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaDampak El Nino tidak bisa diprediksi namun upaya mengatasi dampak yang akan terjadi utamanya pada sektor pangan
Baca SelengkapnyaMentan Syahrul Yasin Limpo meraih penghargaan dari Liputan6 di bidang pertanian.
Baca SelengkapnyaFood estate diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaPenanaman 1000 hektare juga bisa menambah pendapatan petani dalam mengolah hasil produksinya.
Baca SelengkapnyaPengamat Pangan yang juga Ketua DPD Harian HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmadja mengapresiasi kinerja Mentan.
Baca SelengkapnyaPenelitian bisa menjadi kunci dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian
Baca Selengkapnya