Mimpi punya rumah impian kandas, duit Agus malah raib puluhan juta
Merdeka.com - Agus Angga Wardani (28) ngebet memiliki rumah di kawasan Bekasi Timur. Saking sukanya di tidak hati-hati sehingga memesan rumah ke seorang penipu. Akibatnya impiannya kandas, duit puluhan juta yang di setor sebagai DP raib begitu saja.
Pelaku penipuan akhirnya ditangkap Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat karena ulahnya menipu Agus. Pada Agus, Andi berlagak seorang marketing yang ditunjuk sebuah perusahaan properti.
Saat itu, Agus Angga Wardani datang ke kantor pemasaran perumahan di Jalan Panjang kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Maksud hati ingin membeli satu unit rumah di bilangan Bekasi. Nama perumahannya Puri Wedari. Gayung bersambut, kedatangan Angga diterima langsung oleh Andi yang mengaku sebagai Wakil Direktur perusahaan pengembang perumahan tersebut. Mereka berdua asyik mengobrol hingga berujung kepada kesepakatan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
"Pelaku menjanjikan korban akan mendapat lokasi di blok H5 perumahan tersebut, dengan type 90 m2, seharga Rp. 700 jutaan, dengan harus membayar DP. Sebesar Rp. 70 juta dan booking fee sebesar Rp. 10 juta," ucap Kapolsek Kebon Jeruk, Komisaris Martson Marbun, Minggu (25/3/2018).
"Korban yang saat itu sangat berminat membayar proses awal pembelian rumah tersebut total sebesar 80 juta, di bayar 4 kali tahapan, ke rekening pribadi pelaku. Alasan pelaku memasukan ke rekening pribadi karena rekening perusahaan sedang dalam pengawasan pihak bank. Dan dijanjikan waktu 6 bulan akan selesai pembangunan rumah dilanjutkan akad kredit dan serah terima unit," dia menambahkan.
Setelah melunasi DP, Agus mendatangi kembali kantor pengembang perumahan tersebut. Nyatanya, namanya sama sekali tidak tercatat sebagai salah satu pembeli.
"Di data pihak pengembang tidak ada nama korban," terang Martson.
Agus harus menelan pil pahit. Selama ini pelaku menghambur-hamburkan uang yang disetorkan untuk kepentingan pribadi. Antara lain membayar gadai mobil, mengurus sertifikat rumah pribadinya, dan digunakan untuk kebutuhan pribadi lainnya.
"Sama sekali tidak digunakan alokasi dana dari korban untuk proses pengambilan rumah tersebut," papar Martson.
Guna penyelidikan lebih lanjut pelaku digiring ke Polsek Kebon Jeruk. Pelaku dijerat pasal 378 Jo 372.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Bogor hingga kini masih mendalami kasus tersebut, termasuk mencari tahu keterlibatan pihak-pihak lain dalam aksi YS.
Baca SelengkapnyaKorban K telah mentransfer uang sebesar Rp.3.000.000 yang awalnya diyakinkan pelaku untuk mengurus surat cerai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaSejumlah harta warisan AH lenyap setelah digondol oleh polisi gadungan tersebut, yang juga mengaku sebagai anak seorang Brigjen Polisi.
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaCAN melakukan penipuan terhadap pacar, orang tua, istri hingga mantan pacarnya dengan total kerugian hingga Rp4,6 miliar.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaPWRI menyebut keterlibatan H pada kasus investasi bodong ini sama sekali tidak ada sangkut paut dengan mereka.
Baca Selengkapnya