Miris, Petani di Riau Tewas Tertembak Senapan Sendiri saat Jaga Padi dari Monyet
Merdeka.com - Kalidangan Siagian (36) tewas tertembak senapan angin miliknya sendiri di sawah ketika menjaga padi miliknya. Saat itu, dia membawa senapan untuk menjaga padi yang sering diganggu monyet di Desa Serembou Indah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
"Korban ditemukan di sawahnya pada Senin kemarin sekitar pukul 00.31 WIB. Kondisinya di wajah terluka parah, sambil memegang senapan angin jenis eksklusif dengan kaliber 4,5 milimeter," Kapolres Rohul AKBP Pangucap Priyo Soegito Selasa (24/1).
Pangucap menyebutkan, dari keterangan keluarganya, korban pergi sejak Minggu 22 Januari 2023 pukul 15.30 Wib untuk menjaga padi miliknya dari serangan monyet. Namun, dia tak kunjung pulang.
-
Siapa yang dibunuh monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Bagaimana ekor manusia hilang? Dalam studi ini, para peneliti menemukan mutasi DNA unik yang terkait dengan hilangnya ekor leluhur pada gen TBXT, yang berperan dalam pengaturan panjang ekor pada hewan berekor.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Kegiatan menunggu ladang (sawah) merupakan rutinitas korban. Lalu sampai dengan selesai salat Maghrib sekira pukul 18.30 Wib, korban belum juga pulang ke rumahnya," kata Pangucap.
Istri korban Rena Manalu mencoba menelfon korban, namun tidak diangkat. Sehingga istri korban pergi ke rumah mertuanya dan memberitahukan bahwa korban belum pulang ke rumah.
Mendapat informasi itu, selanjutnya orang tua korban menyuruh tetangganya Zeni Tarigan pergi ke ladang untuk mencari, namun korban tidak ditemukan, yang ada hanya sepeda motor terpakir di lokasi.
Selanjutnya keluarga meminta tolong kepada masyarakat untuk melakukan pencarian. Sekitar pukul 00.30 Wib di kebun sawit milik Budiono yang berjarak sekitar 300 meter dari ladang padi.
"Korban ditemukan oleh warga bernama Misnadi dan Gurman Siagian dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan posisi tergeletak di tanah dan senapan angin berada di atas tubuhnya, di bagian mata serta wajah juga terdapat darah," jelas Pangucap.
Setelah korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan penuh darah, keluarga menghubungi Polsek Rambah hilir terkait kejadian tersebut.
Lalu personel Polsek Rambah Hilir yang dipimpin oleh Kapolsek Ipda Debi Azhar datang ke lokasi dan mengevakuasi mayat korban. Kemudian jenazah dibawa ke RSUD Rokan Hulu untuk dilakukan visum.
"Atas kejadian tersebut pihak keluarga menerima kematian korban dan membuat pernyataan tidak akan mempermasalahkan secara hukum dan korban dimakamkan di pemakaman umum Desa Karya Mulya Rambah Samo," kata Pangucap.
Setelah memeriksa sejumlah saksi, polisi mendapat keterangan dari saksi bernama Misnadi, korban pernah bercerita sekitar satu bulan yang lalu kepadanya, bahwa senapan miliknya sering rusak dan mau meletus sendiri tanpa ditembakkan.
"Korban pernah meminta tolong untuk diperbaiki, tetapi belum sempat diperbaiki dan masih terus dipergunakan untuk menjaga sawah ladi dari monyet," jelasnya.
Setelah jenazah dilakukan visum oleh pihak RSUD Rokan Hulu, selanjutnya jenazah diserahkan kepada keluarga korban dan sekira pkl 09.00 Wib dibawa ke rumah duka dengan ambulans.
Karena diduga kuat Kalidangan tewas karena tertembak senjata miliknya sendiri, polisi akhirnya memutuskan tidak mengusut kematian korban.
"Kemudian berdasarkan hasil visum dan keterangan saksi yang dekat dengan korban, diduga Kalidangan tewas karena tertembak senapan angin miliknya. Pihak keluarga menerima kematian korban dan membuat pernyataan tidak akan mempermasalahkan secara hukum. Korban akan dimakamkan hari ini," pungkas Pangucap.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPengembala ternak Muhyani (58) yang ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan setelah melawan pencuri menitipkan pesan untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas tenggelam di aliran kali di Kali Pesing, Jalan Kali Sekertaris, Kebon Jeruk Jakbar.
Baca SelengkapnyaSeorang sekuriti perusahaan kebun sawit Desa Sepintun, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Jambi, tewas ditembak orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan guna mengetahui motif pelaku nekat menghabiskan nyawa ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKarena merasa kehilangan, rekan-rekan korban akhirnya mencari Yasonia di dalam perkebunan sawit.
Baca SelengkapnyaMalang betul nasib Muhyani, niat membela diri malah jadi tersangka
Baca SelengkapnyaDerita Muhyani itu mendapatkan perhatian pengacara kondang Hotman Paris.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya