Tragis! Remaja di Kalbar Diduga Bunuh Diri karena Tak Boleh Mancing, Tembakkan Senapan Angin ke Kening
RAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Ayah korban mengira senapan itu dalam keadaan kosong
Tragis! Remaja di Kalbar Diduga Bunuh Diri karena Tak Boleh Mancing, Tembakkan Senapan Angin ke Kening
Seorang remaja berinisial RAS (16) asal Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat nekat bunuh diri. Dia menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Korban yang masih berstatus sebagai pelajar kelas 9 ini diduga bunuh diri lantaran tidak diizinkan pergi memancing oleh ibunya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin 20 Mei 2024 sekitar pukul 11.30 WIB. Korban meminta izin kepada ibunya untuk pergi memancing menggunakan sepeda motor. Namun, ibunya tidak mengizinkan karena jarak yang jauh.
Setelah itu, korban masuk ke kamar orang tuanya. Setengah jam kemudian atau pukul 12.00 WIB, ayah korban yang baru pulang kerja dan hendak tidur siang, mendengar suara ledakan dari dalam kamar. Segera, ia berlari ke kamar dan menemukan anaknya terjatuh di lantai dengan luka tembak di bagian kening.
Ayah korban segera memanggil bidan kampung agar RAS bisa dibawa ke puskesmas. Setibanya di puskesmas, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Menurut keterangan ayah korban, senjata PCP jenis Dejeluk yang digunakan korban dalam keadaan tidak terisi atau kosong sebelumnya. Tetapi sebaliknya, sebuah peluru dari senjata tersebut bersarang.
Pascaperistiwaa ini, pihak keluarga termasuk orang tua korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat penolakan.
Polisi lakukan Penyelidikan
Kapolsek Kuala Behe, Iptu Zulianto menyampaikan, pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah penanganan terkait insiden bunuh diri ini.
“Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di tempat kejadian dan mengumpulkan barang bukti yang diperlukan. Saat ini, kami terus memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan semua aspek ditangani dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga menerangkan bahwa pendekatan secara humanis kepada keluarga korban menjadi prioritas.
"Bhabinkamtibmas telah melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada keluarga mengenai musibah ini. Kami berharap dengan pendekatan ini, keluarga bisa mendapatkan dukungan moral yang mereka butuhkan dalam menghadapi situasi sulit ini," tuturnya.
Iptu Zulianto mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memastikan senjata yang dimiliki disimpan dengan aman.
"Kepada masyarakat, kami mengingatkan pentingnya menyimpan senjata di tempat yang aman dan tidak mudah diakses, terutama oleh anak-anak, untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi di masa mendatang," pesannya.