Momen Anak Buah Ferdy Sambo Gemetar Ketakutan Saksikan Brigadir J Masih Hidup
Merdeka.com - "Bang, ini Joshua masih hidup."
Jerit Kompol Baiquni Wibowo saat menyaksikan rekaman CCTV yang berada di Komplek Polri, Jakarta Selatan.
Saat itu, Rabu 13 Juli 2022 atau lima hari usai penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompol Baiquni, Kompol Chuck Putranto, AKBP Arif Rahman dan AKBP Ridwan Soplanit berkumpul. Mereka menyaksikan isi rekaman CCTV yang diperintahkan Ferdy Sambo untuk dimusnahkan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Saat itu, keempatnya berkumpul di rumah AKBP Ridwan Soplanit yang menjabat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Awalnya, Kompol Baiquni hendak memberikan flashdisk dan laptop berisi rekaman CCTV yang telah ia 'amankan' ke Kompol Chuck Putranto.
Selanjutnya, keduanya bersama AKBP Arif Rahman yang sedari awal diperintahkan Brigjen Hendra Kurniawan untuk 'mengawal' CCTV Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Mendapati isi rekaman CCTV berbeda dengan kronologi yang diceritakan Ferdy Sambo, AKBP Arif Rahman menjadi galau.
Mantan Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri ini gemetar ketakutan. Lantas, ia langsung melapor ke Brigjen Hendra yang kemudian bersama-sama menghadap ke ruangan Ferdy Sambo.
Mendengar laporan dari AKBP Arif Rahman, Ferdy Sambo hanya merespons. "Masa sih," kata Sambo dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di PN Jakarta Selatan, Senin (17/10).
Hal itu dilaporkan AKBP Arif Rahman saat menghadap ke ruangan Ferdy Sambo bersama dengan Brigjen Hendra Kurniawan.
Kemudian, Brigjen Hendra kembali meminta AKBP Arif Rahman menjelaskan kembali ke Ferdy Sambo adanya perbedaan dari CCTV dengan kronologi yang diceritakan.
"Itu keliru. Masa kamu tidak percaya sama saya," balas Ferdy Sambo dengan nada mulai meninggi.
Lantas, Ferdy Sambo meminta AKBP Arif Rahman untuk menghapus, memusnahkan rekaman CCTV yang ia saksikan. "Berarti kalau ada bocor dari kalian berempat. Kamu musnahkan dan hapus semuanya," perintah Sambo ke Arif Rahman.
Selanjutnya, Brigjen Hendra Kurniawan meminta AKBP Arif Rahman tetap percaya kronologi versi Ferdy Sambo.
"Sudah rif, kita percaya saja," ujar Brigjen Hendra menenangkan Arif Rahman.
Sebelumnya Ferdy Sambo Semprot Kompol Chuck Putranto
Ferdy Sambo meradang. Emosi meluap begitu mengetahui decoder CCTV Komplek Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan tidak 'dikuasai' anak buahnya. Decoder CCTV itu dioper Kompol Chuck Putranto ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Alhasil, Kompol Chuck jadi sasaran kemarahan Ferdy Sambo. Hal itu terjadi pada Senin 11 Juli sekira pukul 10.00 ketika Kompol Chuck berada di ruangan DV Propam Polri.
"CCTV dimana," tanya Ferdy Sambo dikutip dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di PN Jakarta Selatan, Senin (17/10).
"CCTV mana jenderal?" tanya Kompol Chuck.
"CCTV sekitar rumah," balas Ferdy Sambo yang mulai emosi.
"Sudah saya serahkan ke Polres Jakarta Selatan," jawab Kompol Chuck yang kemudian ditanya lagi oleh Ferdy Sambo, "Siapa yang perintahkan?"
Kompol Chuck hanya menjawab "Siap."
Lantas, Ferdy Sambo dengan emosional memerintahkan Kompol Chuck untuk mengambil decoder CCTV tersebut.
"Kamu ambil CCTVnya, kamu copy dan kamu lihat isinya," perintah Sambo dengan nada tinggi.
"Lakukan jangan banyak tanya, kalau ada apa-apa saya tanggung jawab," perintah Sambo lagi.
Kompol Chuck langsung bergegas ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengambil decoder CCTV Komplek Polri.
Sesampainya di Polres Jakarta Selatan, Kompol Chuck langsung diberondong pertanyaan oleh penyidik Rifaizal Samual.
"Kok (DVR CCTV) diambil bang? kan sudah diserahkan," tanyanya.
Yang hanya dijawab Kompol Chuck, "Perintah bapak."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo Cs dijebloskan ke Lapas Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSambo tampak memakai kemeja hitam dengan gaya rambut klimis
Baca SelengkapnyaKeluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaBeredar foto tangkapan layar yang memperlihatkan Ferdy Sambo tengah duduk santai.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dihukum seumur hidup usai kasasinya dikabulkan oleh Mahkamah Agung atas kasus pembunuhan Brigadir J.
Baca Selengkapnya