Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MUI Sebut Wacana Kemenag Mengatur Naskah Khutbah Jumat Berlebihan

MUI Sebut Wacana Kemenag Mengatur Naskah Khutbah Jumat Berlebihan Ilustrasi

Merdeka.com - Wacana Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung mengatur tema dan naskah khutbah Jumat ditentang Majelis Ulama Indonesia (MUI). Rencana itu dianggap berlebihan jika tujuannya menjaga kehidupan toleransi umat beragama.

Sekretaris MUI Kota Bandung Irfan Syafrudin menyebutkan, masyarakat Kota Bandung tidak memiliki masalah dengan isu toleransi. Selama ini kehidupan antarumat beragama berjalan baik.

"Sepanjang sejarah di Kota Bandung, para tokoh atau pemuka agama tidak memiliki masalah mengenai isu tersebut. Sejak Indonesia merdeka, para mubaligh ada yang memberontak tidak? gitu aja," kata dia saat dihubungi, Selasa (21/1).

Orang lain juga bertanya?

Berkaitan dengan penyediaan teks khutbah, MUI sudah menjalankannya sejak lama. Biasanya, naskah tersebut disebarkan pada momentum tertentu, seperti Idul Fitri atau Idul Adha. Itu pun sifatnya tidak wajib. Naskah dengan tema yang disiapkan bisa dipakai atau tidak bergantung kebutuhan pengurus masjid.

Naskah khutbah yang disediakan bisa sangat baik jika tujuannya untuk mempermudah penceramah. Artinya, niat penyediaan naskah bukan untuk menjaga toleransi. Karena isu tersebut bukan menjadi masalah utama di Kota Bandung.

"Sebetulnya kekhawatiran-kekhawatiran kaya gitu (naskah ceramah untuk menjaga toleransi) menurut saya agak berlebihan. Tapi kami terbuka (untuk berdiskusi dengan Kemenag Kota Bandug)," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama Kota Bandung mewacanakan naskah khutbah Jumat disiapkan pemerintah. Hal ini bertujuan agar rambu-rambu yang bisa mencederai kehidupan toleransi bisa dihindari.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Yusuf Umar mengatakan, wacana ini serupa dengan kebijakan yang menurutnya sudah diterapkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

"Berdasarkan informasi, Abu Dhabi, teks khotbah disiapkan pemerintah. Dalam hal ini di Indonesia mungkin (naskah khutbah) lewat Kementerian Agama, dalam rangka dakwah ke masyarakat itu menyejukan dan mendoakan pemerintah menjadi baldatun toyibatun wa robun gofur," ucapnya di Kantor Pemerintah Kota Bandung.

Dia berharap wacana ini bisa mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan masyarakat secara umum. Metode seperti ini diklaim bisa membuat ketenteraman bisa lebih mudah dijaga.

Isi dakwah pun bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau urgensi di tengah masyarakat. Seperti tema kehidupan bertoleransi sebagai negara menganut pancasila.

"(Contoh tema) Bagaimana kita hidup bertoleransi, bagaimana kita hidup di antar umat beragama ini supaya tetap rukun, aman damai dan hidup sesuai negara pancasila ini bagaimana agar masyarakat melaksanakan ajaran agamanya dengan tenang tanpa mengganggu yang lain," ucap dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat

Kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa

Baca Selengkapnya
Wamenag Ungkap Alasan Program Moderasi Agama Jadi Agenda Prioritas Gus Yaqut
Wamenag Ungkap Alasan Program Moderasi Agama Jadi Agenda Prioritas Gus Yaqut

Kemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Ini yang akan Dilakukan Gus Miftah
Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Ini yang akan Dilakukan Gus Miftah

Dengan tugasnya ini, Gus Miftah akan berupaya menjaga kondusivitas kerukunan beragama

Baca Selengkapnya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya

Acara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
PKS Kritik Rencana Menag Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama: Ahistoris dan Bisa Picu Disharmoni
PKS Kritik Rencana Menag Jadikan KUA Tempat Pernikahan Semua Agama: Ahistoris dan Bisa Picu Disharmoni

HNW menjelaskan, rencana tersebut tidak sesuai dengan filosofi sejarah KUA di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menag Usul KUA Jadi Tempat Nikah Umat Semua Agama, Ini Respons Komisi VIII DPR
Menag Usul KUA Jadi Tempat Nikah Umat Semua Agama, Ini Respons Komisi VIII DPR

Menag Usul KUA Jadi Tempat Nikah Umat Semua Agama, Ini Respons Komisi VIII DPR

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Ketum Muhammadiyah Tolak Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

Tujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.

Baca Selengkapnya
Bertemu Umat Kristen se-Bandung, Ganjar Akui SKB 2 Menteri Perlu Direvisi
Bertemu Umat Kristen se-Bandung, Ganjar Akui SKB 2 Menteri Perlu Direvisi

Ganjar berharap pertemuan ini bisa menjadi momentum agar semua umat beragama mendapatkan ruang kebebasan.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya