Mulai hari ini, tarif angkutan umum di Semarang naik 18 persen

Merdeka.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mulai hari ini resmi menaikkan tarif angkutan umum yang beroperasi di wilayahnya. Kenaikan berkisar pada angka 10-18 persen. Kenaikan ongkos transportasi umum berlaku untuk semua taksi, angkutan kota (angkot) dan bus kota yang memiliki trayek di wilayah Semarang.

"Naiknya tarif angkutan umum sebesar 10-18 persen merupakan kesepakatan dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) dan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Semarang," ungkap pria yang akrab disapa Hendi tersebut, kepada merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah.

Hendi mengungkapkan, kenaikan tarif angkutan darat di Semarang sebagai solusi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah diterapkan Presiden Jokowi sejak dua hari lalu. "Jadi mulai hari ini tarif taksi, angkot dan bus kota di sini naik 10-18 persen, biar kenaikan harga BBM tidak terlalu memberatkan pengusaha," ujar Hendi.

Menurut Hendi, naiknya ongkos transportasi darat juga demi mengantisipasi aksi mogok massal yang dilakukan para sopir angkot dan bus kota. Para pengusaha, menerima angka kenaikan tarif angkot ini setelah berkoordinasi dengan baik bersama Pemerintah Kota Semarang dan dinas terkait sejak kemarin malam.

Kenaikan tarif angkutan umum di Semarang, kata Hendi, telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal). Hendi mengaku lega telah mencapai kesepakatan dengan ratusan pengusaha transportasi darat untuk mengatasi gejolak harga BBM.

Hendi berharap, dengan adanya kenaikan tarif angkot kurang dari 20 persen bisa meringankan beban para pengusaha di tengah harga BBM bersubsidi melejit hampir 30 persen. "Saya memastikan, Organda Semarang tidak akan ikut mogok massal dan tetap melayani warga seperti biasa," tandasnya.