Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muludan di Banyumas, warga Kalibening gelar jamas pusaka

Muludan di Banyumas, warga Kalibening gelar jamas pusaka Peringatan Maulid Nabi di Banyumas. ©2014 Merdeka.com/Chandra

Merdeka.com - Bagi sebagian besar umat Islam di Pulau Jawa, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW kerap diperingati dengan kegiatan gerebek mulud. Namun, pemandangan berbeda ditampilkan masyarakat di Grumbul Kalibening Desa Dawuhan Kecamatan Banyumas, Banyumas, Jawa Tengah.

Masyarakat di daerah tersebut menyelenggarakan ritual jamasan pusaka yang tersimpan di museum jimat Desa Kalibening. Benda pusaka yang berada di museum jimat ini beraneka macam, mulai dari keris, tombak hingga batu dan bulir beras.

Semua benda pusaka tersebut diyakini bisa bertambah atau berkurang setiap kali dibuka. Tradisi ini diyakini masyarakat sudah ada sejak zaman dulu. Dalam setiap pergelaran acara, ratusan masyarakat dari berbagai daerah ikut menghadiri acara ritual untuk mendapat berkah.

Tradisi ini, menurut juru bicara masyarakat adat di Desa Dawuhan, Sururudin, dimulai dari acara pengajian bersama. Dia mengemukakan, kali pertama digelarnya agenda tradisi tahunan ini berasal dari ketua adat terdahulu. Meski begitu, ia tidak mengetahui pasti sejak kapan ritual tersebut dimulai.

"Secara pasti, kami tidak mengetahui asal muasalnya. Tetapi, kakek saya pernah cerita kalau tradisi ini dimulai karena adanya tanda gapura yang bertuliskan maulid Nabi di makam Mbah Kalibening yang kami yakini merupakan pendiri desa yang hidup sebelum zaman Walisongo. Sejak saat itu, warga meyakini ritual jamasan pusaka dilakukan setiap bulan Mulud, bukan di bulan Sura," jelasnya, Rabu (15/1).

Sururudin mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan setelah acara maulid nabi versi penanggalan Jawa Asapon (Alif Selasa Pon). "Dalam penanggalan Aboge (Alif Rebo Wage), perayaan selalu berselang sehari. Masyarakat juga sering menyebut sebagai bada mulud, karena dilakukan sehari setelah Maulid Nabi versi Asapon. Tetapi menurut penanggalan Aboge, hari ini merupakan hari Maulid Nabi," jelasnya.

Dari tradisi yang berlangsung selama ini, Sururudin mengemukakan setiap benda pusaka yang dijamas memiliki pertanda khusus yang bakal terjadi. Keyakinan ini, menurut Sururudin, sudah berlangsung sejak lama.

"Dalam setiap tahun kami melakukan rekapan benda apa yang bertambah dan berkurang, karena itu nantinya bisa menjadi pertanda zaman. Saat ini, ada benda yang bertambah seperti tasbih. Itu menandakan jumlah orang yang ke maqom akan banyak," jelasnya.

Selain itu, lanjut Sururudin, ada benda yang kadarnya berkurang seperti pedaringan atau tempat penyimpanan beras. "Tahun ini, ada tanda dari pedaringan berupa berkurangnya bulir beras dan juga berkurangnya uang logam yang disimpan," jelasnya.

Tanda-tanda tersebut, ungkapnya, menggambarkan terjadinya pageblug atau bencana. Meski begitu, Sururudin mengemukakan membaca benda pusaka tersebut merupakan bentuk rambu agar manusia selalu berhati-hati dalam menjalankan hidupnya.

Seorang pengunjung yang datang, Aris mengemukakan dalam membaca tanda dari benda pusaka tersebut sebenarnya bisa dirasionalkan. "Saat ini kalau bicara tentang pagebug mungkin mengarah ke musim kering dan susah panen. Tanda-tanda ini sebenarnya sudah terbaca saat kondisi alam yang susah ditebak oleh petani. Bahkan, saat ini petani sudah tidak bisa lagi menggunakan pranata mangsa dalam bertani," jelasnya.

Meski begitu, ia mengatakan kearifan lokal seperti ini harus dijaga kelestariannya untuk generasi penerus agar selalu mengingat kepada Yang Maha kuasa. "Kalau dipercayai, tanda yang dibaca dari benda pusaka di Museum Kalibening sebenarnya adalah peringatan agar selalu mawas diri," jelasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas

Ritual itu diharapkan bisa menjadi festival budaya yang mengundang lebih banyak wisatawan

Baca Selengkapnya
Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus
Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus

Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek

Selain untuk melestarikan tradisi, jamasan pusaka ini dilkukan untuk memperkenalkan nilai budaya leluhur kepada generasi masa sekarang.

Baca Selengkapnya
Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota
Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota

Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Wayang Sendang Mas Banyumas, Ada  Benda Kuno Berusia Ratusan Tahun
Mengunjungi Museum Wayang Sendang Mas Banyumas, Ada Benda Kuno Berusia Ratusan Tahun

Museum ini sangat cocok dikunjungi anak-anak agar tertanam cinta budaya lokal sejak dini.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Keris Nusantara, Simpan Koleksi Keris Berusia Ribuan Tahun
Mengunjungi Museum Keris Nusantara, Simpan Koleksi Keris Berusia Ribuan Tahun

Museum ini menyimpan berbagai peninggalan keris. Beberapa koleksi keris merupakan karya masterpiece.

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno
Mengenal Budaya Sunda Masa Silam di Museum Sri Baduga, Ada Arca Zaman Megalitik hingga Alat Dapur Kuno

Di sini, jejak masyarakat Sunda sejak zaman prasejarah tersimpan apik.

Baca Selengkapnya
Koleksi Peninggalan Sejarah Kesultanan Paser di Museum Sadurengas
Koleksi Peninggalan Sejarah Kesultanan Paser di Museum Sadurengas

Di dalam Museum Sadurengas berbagai koleksi benda kuno peninggalan sejarah Kesultanan Paser tertinggal di sini.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit
Mengunjungi Desa Bejijong Mojokerto, Merasakan Sensasi Kembali ke Masa Majapahit

Pesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Pembuatan Senjata Pusaka Kujang yang Masih Eksis di Bogor
FOTO: Mengintip Pembuatan Senjata Pusaka Kujang yang Masih Eksis di Bogor

Bogor merupakan salah satu daerah penghasil senjata pusaka khas Jawa Barat, kujang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Museum Golok Ciomas Serang, Ada Golok Terbesar di Dunia
Mengenal Museum Golok Ciomas Serang, Ada Golok Terbesar di Dunia

Golok raksasa di museum tersebut diketahui bernama Nyai Gede. Jika ditotal, beratnya mencapai dua ton, lebar 45 sentimeter, dan panjang tujuh meter.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kudok, Senjata Tradisional Bumi Besemah Sumsel yang Digunakan untuk Berkebun
Mengenal Kudok, Senjata Tradisional Bumi Besemah Sumsel yang Digunakan untuk Berkebun

Senjata ini sudah biasa biasa digunakan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti berkebun

Baca Selengkapnya