Nasib tragis bocah di Pidie tewas karena ledakan bom sisa konflik
Merdeka.com - Muhammad Baydarus alias Boy Bin Syukri(15), seorang bocah tewas mengenaskan terkena bom rakitan yang meledak di Desa Cot Setui, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya. Korban yang diketahui sebagai pelajar ini tewas di tempat, setelah bom diduga peninggalan konflik tersebut meledak, Kamis (14/7) sekira pukul 09.30 WIB.
Sebelum kejadian, korban hendak masuk dalam kandang ayam yang berada di belakang rumahnya. Namun, tiba-tiba terjadi ledakan hingga membuat sekujur tubuhnya tercabik-cabik.
Kapolres Kabupaten Pidie, AKBP Muhammad Ali Kadhafi mengatakan, korban saat sedang membersihkan kandang ayam di belakang rumahnya, tiba-tiba ada ledakan mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Korban mengalami luka di pergelangan tangan kirinya putus dan perut terburai keluar akibat ledakan," papar Muhammad Ali.
Kabag Ops Polres Pidie, Kompol Apriadin mengatakan, bom yang meledak itu diperkirakan peninggalan masa konflik Aceh dulu. Setelah kejadian, petugas pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Sekarang masih sedang oleh TKP, kita perkirakan bom rakitan peninggalan konflik," jelasnya.
Usai terjadi ledakan, informasi cepat tersebar dan menghebohkan warga. Sehingga warga langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian perkara untuk melihat langsung kejadian tersebut.
Tak berapa lama, Polres Pidie, Aceh, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas peristiwa meledaknya bom tersebut.
Dari sumber yang dihimpun, orang tua korban, Safwani (38) mengungkapkan hari itu korban tidak pergi ke sekolah lantaran kurang sehat. Sekira pukul 07.00 WIB, ibu korban pergi ke sawah. Sementara korban berada di rumah bersama ayahnya yang sedang sakit.
Kemudian, pada pukul 08.30 WIB siswa kelas 3 SMP itu membersihkan kandang ayam milik orang tuanya di belakang rumah. Tak lama, terdengar suara ledakan tepatnya di belakang rumah di tempat korban sedang membersihkan kandang ayam.
Begitu mendengar suara ledakan tersebut, ayah korban langsung keluar dan melihat anaknya. Anak pertama dari dua bersaudara itu sudah tergeletak dengan keadaan meninggal.
Melihat anaknya tewas seketika, Ayah korban langsung pingsan. Warga setempat langsung menghubungi pihak Polsek Ulim untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Setelah dilakukan olah TKP oleh Tim Inafis Sat Reskrim Polres Pidie, ditemukan korban dalam keadaan tangan kanan korban putus, dan badan korban bagian depan hancur terburai.
Sementara barang bukti yang ditemukan di TKP berupa 1 buah gunting warna hijau, kabel warna putih listrik sekitar 3 meter, 1 buah karburator sepeda motor, 1 buah sandal jepit warna merah dan 7 keping serpihan diduga dari bom tersebut.
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Dugaan sementara, bom yang meledak tersebut berasal dari sisa konflik Aceh. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal dunia karena tersengat aliran listrik.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial AS (25) di Kalimantan Barat, tewas terpanggang api saat membuka lahan untuk berladang dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSiswi berinisial AR (11), murid kelas empat SDN 10 Durian Jantung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) tewas akibat luka bakar.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun, bom dilempar saat azan salat subuh.
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca SelengkapnyaApi sudah membesar dan membuat warga panik. Peristiwa ini langsung dilaporkan ke petugas dan dilakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD tewas tertimpa tembok roboh saat sedang berwudu di Masjid Raya Lubuk Minturun.
Baca Selengkapnya