Nasib Tragis Warga Tasik, Meninggal di Perjalanan Diduga Lambat Ditangani Puskesmas
Merdeka.com - AB (45), warga Desa Sepatnunggal, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat diduga tidak mendapat pelayanan maksimal di Puskesmas Sodonghilir. Hal tersebut diduga menyebabkan AB meninggal dunia pada Rabu (14/6) malam.
Atas kondisi tersebut, sejumlah warga sempat mendatangi Puskesmas Sodonghilir karena merasa tidak puas dengan pelayanan puskesmas itu.
Kapolsek Sodonghilir AKP Uu Mahtum membenarkan kedatangan warga ke Puskesmas Sodonghilir. Dia menjelaskan bahwa awalnya seorang warga datang ke Puskesmas sekitar pukul 20.00 WIB.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Apa yang dialami Supriyaty saat menerima pasien? Tiba selepas salat Isya sekitar Maret 2020, Supriyaty tengah sibuk mengecek pesan di telepon pintarnya. Di tengah lingkungan rumah yang sepi, Padukuhan Priyan, Desa Trirenggo, Kecacamatan Bantul, Kabupaten Bantul, tiba-tiba sebuah mobil berisi pasangan suami istri masuk ke halaman rumahnya.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
"Karena kondisi ruangan yang penuh, pasien itu pun dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya dan ketika dalam perjalanan dinyatakan meninggal dunia," kata Uu.
Mochammad IqbalPuskesmas Digeruduk Warga
Sekitar pukul 21.20 WIB, diungkapkan Uu, keluarga mendatangi kembali puskesmas dan mencoba mencari petugas karena tidak terima atas meninggalnya AB. Pihak keluarga kemudian diarahkan ke Koramil yang berada di pinggir puskesmas untuk melakukan mediasi.
Sementara itu, Dadan Darul Mutakin (35) salah seorang warga menyebut bahwa penanganan lambat di puskesmas Sodonghilir bukan pertama kali terjadi, namun sering dialami warga.
"Selama ini pelayanan buruk di puskesmas sering terjadi," sebut Dadan.
Seharusnya, menurut Dadan, warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan layak dari puskesmas.
"Perlu evaluasi dari semua pihak untuk perbaikan pelayanan," ujar dia.
Penjelasan Camat
Camat Sodonghilir Uu Saeful Uyun mengaku sudah menerima informasi atas kejadian tersebut. Informasi itu langsung dicek Saeful ke sejumlah pihak dan diketahui bahwa AB menurut keluarga memiliki riwayat penyakit darah tinggi.
Saat AB dibawa ke Puskesmas Sodonghilir, kondisinya diketahui dalam kondisi pingsan. "Ketika pasien tiba di Puskesmas Sodonghilir, ruangan di fasilitas pelayanan kesehatan itu sedang dalam keadaan penuh. Petugas yang ada pun disebut sedikit kewalahan dalam menangani pasien lain,” kata dia.
Namun walau begitu, pihak keluarga menyesalkan tindakan perawat puskesmas yang sedang jaga tidak melakukan penanganan maksimal. Itu disampaikan keluarga karena perawat sama sekali tidak memeriksa kondisi ruangan dengan alasan ruangan yang penuh itu.
“Perawat jaga merekomendasikan agar pasien dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang ada di Kecamatan Bantarkalong. Kurang lebih 700 meter dari Puskesmas Sodonghilir pasien sudah meninggal dunia," jelas Uu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari keluarga dan warga sekitar, beberapa layanan dari perawat itu memang kurang maksimal selama bertugas. Komunikasi pun menurutnya kurang sehingga hal itu menyebabkan warga kesal.
Karena kekesalan itu, menurutnya sejumlah warga pun menyampaikan aspirasi mereka kepada Kepala Puskesmas Sodonghilir dan musyawarah pimpinan kecamatan setempat.
“Pihak keluarga dan masyarakat saat ini sudah menerima atas meninggalnya AB, namun diharapkan kedepannya pelayanan di Puskesmas semakin baik dan berkualitas. Kami melakukan briefing dan menandatangani pakta integritas sebagai langkah konkrit dan serius untuk memperbaiki layanan," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaAkses jalanan sudah bertahun-tahun rusak dan menyulitkan warga untuk mobilitas terutama saat ada yang sakit.
Baca SelengkapnyaPenumpang itu sempat dilarikan ke RSCM, namun sudah terlambat.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit paralisis periodic hypokalemia atau kelumpuhan secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSalah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.
Baca SelengkapnyaSaat pihak kepolisian hendak mengevakuasi, ternyata sang driver terbangun dari tidurnya di atas motornya.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah di evakuasi ke masjid sekitar.
Baca Selengkapnya