Nelayan Aceh Tewas Diterkam Saat Mencari Ikan di Pulau Habitat Buaya
Merdeka.com - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto mengatakan nelayan asal Pulau Banyak Barat Kabupaten Aceh Singkil diterkam buaya karena berenang mencari ikan dan teripang ke lokasi habitat buaya.
"Sebetulnya itu kan habitatnya, di situ memang habibat dari buaya (pulau pandan kepulauan banyak)," kata Agus Arianto, di Banda Aceh, Jumat.
Sebelumnya, seorang nelayan asal Desa Ujung Sialit Kecamatan Pulau Banyak Barat Kabupaten Aceh Singkil, Aceh tewas diterkam buaya saat berenang di kawasan perairan setempat.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana Nelayan Bojonegara cari ikan? Selain rumpon, memperkirakan waktu melaut berdasarkan pengalaman mereka menjadi salah satu strategi melaut. Mereka mengamati pola cuaca dan kondisi laut yang memengaruhi ikan seperti Januari hasil tangkapan akan baik serta November dan Desember ikannya akan sedikit.
Nelayan yang tewas diterkam buaya tersebut Sojinema Zega (36). Sedangkan empat rekannya Onius Gulo (27), Eli Yudi Gulo (24), Dirianus Gea (22) dan Erlin Zai (19) berhasil menyelamatkan diri.
Peristiwa itu terjadi saat korban bersama rekannya melaut ke perairan Pulau Panda Kecamatan Pulau Banyak Barat menggunakan perahu untuk cari ikan dan teripang.
Agus mengatakan, BKSDA sudah berulang mengingatkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk berhati-hati melakukan aktivitas di kawasan pulau tersebut.
Karenanya, Agus meminta masyarakat setempat membatasi aktivitas pengambilan ikan atau biota laut lainnya di wilayah yang sudah diketahui merupakan habitat buaya muara.
"Artinya, kita yang harus lebih memahami situasinya, karena itu bukan areal masyarakat yang dimasuki buaya, tetapi areal buaya yang dimasuki masyarakat," ujarnya.
Agus menyampaikan, beberapa pulau di Aceh Singkil itu memang menjadi kawasan yang masuk dalam pengawasan BKSDA, maka dari itu pihaknya selalu memberikan sosialisasi rutin kepada masyarakat setempat.
"Beberapa tempat di situ (pulau banyak) memang tempat habitat buaya muara, terutama di wilayah pulau-pulau kosong yang memang menjadi habitat mereka, masyarakat harus berhati-hati," kata Agus.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca Selengkapnya