Nelayan Muncar Banyuwangi Kembali Gelar Tradisi Petik Laut
Merdeka.com - Mengusung tema Melestarikan Laut Sampai Anak Cucu, warga pesisir Muncar, Banyuwangi kembali menggelar tradisi tahunan petik laut di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Kamis (3/9/2020).
Meski di tengah wabah Covid-19, tradisi yang selalu digelar pada 15 Muharram itu tetap dilaksanakan walaupun secara sederhana.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Yusuf mengatakan tema petik laut yang diangkat pada tahun ini sangat luar biasa. Karena mengingatkan kepada semua orang betapa pentingnya menjaga laut untuk anak cucu.
-
Mengapa Festival Pasar Ikan Banyuwangi diselenggarakan? “Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar. Nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut,“ kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (1/8).
-
Apa yang dikampanyekan Bupati Ipuk di Hari Santri Banyuwangi? 'Sebagaimana tema hari santri, Jihad Santri Jayakan Negeri, bisa berupa jihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan,' pesan Ipuk saat memberikan amanat pada upacara HSN di halaman Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Minggu (22/10).
-
Kenapa Banyuwangi dipilih untuk event ini? “Kami sangat senang dan bangga dipilih oleh TNI AU sebagai lokasi penyelenggaraan event Pelangi Nusantara.
-
Kenapa Banyuwangi peringati Hari Pahlawan dengan upacara? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
-
Bagaimana cara Banyuwangi menjaga kelestarian budaya dan alamnya? 'Anugerah Tuhan yang dilimpahkan ke Banyuwangi dengan bentang alamnya yang indah dan unik serta keragaman budayanya ini, akan terus kami lestarikan. Sembari terus kami kelola dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,' ungkap Ipuk.
-
Kenapa Festival Anak Yatim Banyuwangi digelar? Festival ini bertujuan untuk membahagiakan anak-anak yatim.
"Melestarikan laut sampai anak cucu kita ini menurut saya luar biasa, kalau bukan sekarang, kapan lagi kita mulai," ungkap Yusuf.
Yusuf juga mengingatkan warga akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di kehidupan sehari-hari. Pembiasaan new normal harus dilakukan salam kehidupan sehari-hari.
"Sekali lagi kami ingatkan agar selalu memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak," harap Yusuf.
Sementara itu ketua panitia petik laut, Sihat Af Tarjo mengatakan tradisi ini digelar sebagai rasa ungkap syukur nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dilimpahkan dalam bentuk hasil tangkapan ikan masyarakat nelayan Muncar.
Nelayan Muncar Kembali Gelar Tradisi Petik Laut ©2020 Merdeka.com"Ini juga sekaligus memohon berkah dan keselamatan," kata Sihat.
Namun tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan semeriah mungkin, di tahun ini ritual yang dimulai sejak tahun 1901 itu digelar sesederhana mungkin untuk menghindari kerumunan masa yang lebih banyak.
Tradisi ini dilakukan dengan melarung hasil bumi di atas gitik atau replika perahu kecil berukuran lima meter ke tengah samudra.
"Pisang raja ini mempunyai filosofi nelayan seakan-akan menjadi raja lautan ketika melaut, sedangkan kinangan sirih berfilosofi lambang masyarakat yang selalu ingat petuah dan menghormati leluhurnya," tambah Sihat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi Petik Laut di Probolinggo berlangsung meriah. Ribuan orang hadir menyaksikan.
Baca SelengkapnyaTradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAcara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
Baca SelengkapnyaTradisi Puter Kayun bukan hanya warisan budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaTradisi nyumbun dari Suku Duano Jambi ini mengandung makna mendalam.
Baca SelengkapnyaTradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebuah ritual pembersihan laut oleh masyarakat pesisir ini hampir serupa dengan yang ada di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaTradisi Taber Laut sendiri hampir dilakukan berbagai Suku Melayu di Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaMotor Viar itu dipergunakan untuk pengangkutan sampah di lokasi prioritas kawasan pariwisata Nusa Penida Desa Lembongan dan Jungut Batu.
Baca SelengkapnyaHari Lingkungan Hidup Dunia, Banyuwangi Gelar Edukasi Konservasi Laut
Baca Selengkapnya