Ngaku lupa, Sumarsono ogah ungkap dana operasional jadi Plt Gubernur
Merdeka.com - Mengisi kekosongan posisi Gubernur sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menerima dana operasional seperti yang biasa diterima oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun sayang, Sumarsono tak mau mengungkap berapa dana operasional yang digunakannya itu.
Sumarsono mengaku lupa berapa nominal dana operasionalnya itu. Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, dana operasionalnya digunakan untuk kampanye 'kita semua bersaudara'. Lagi-lagi, dia tak mau menyebutkan jumlah angkanya.
"Seluruhnya untuk operasioal dan SKPD yang tidak ada anggarannya, contohnya seperti kampanye 'Kita Semua Bersaudara', itu kan enggak ada anggarannya. Nah itu bisa dari dana operasional ini," kata Soni di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12).
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa yang ajukan tambahan anggaran Kemensos? Komisi VIII DPR menyetujui usulan tambahan anggaran tahun 2024 yang diajukan Kementerian Sosial.
-
Apa gaji Presiden Sukarno? Tahun 1960an, Presiden Soekarno Mengaku Gajinya Hanya 220 US Dollar. Jika dikurs hari ini, Bung Karno hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 3,3 juta.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Siapa yang memberikan uang saku kepada Pratama Arhan? Arhan adalah sosok yang berperan penting dalam timnas Indonesia, dengan keahlian khusus dalam lemparan jauh.Setiap kali dipanggil untuk bermain bersama timnas Indonesia, Arhan selalu diberikan uang saku.
Kampanye 'Kita Semua Bersaudara' ini memang dipelopori oleh Sumarsono dengan tujuan kampanye damai. Semua gedung pemerintahan dan beberapa tempat umum dipasangi spanduk kampanye damai tersebut.
Selain untuk kampanye 'Kita Semua Bersaudara', Soni juga menggunakan dana operasionalnya untuk meneruskan apa yang dilakukan Ahok, misalnya untuk menggaji penjaga pintu air. "Jadi semua pasukan Pak Ahok dibayar apa adanya. Untuk penjaga pintu air kita berikan," ujarnya.
Namun, Soni tak mau menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga secara pribadi seperti yang dilakukan oleh Ahok. Dia tetap pada komitmen awalnya untuk memberikan bantuan kepada warga lewat SKPD terkait dengan tujuan agar warga bisa mandiri.
Ahok biasanya menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga yang mengadu kepadanya. Misalnya, membantu warga yang mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga yang membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit hingga minta ongkos pulang kampung.
"Tetapi yang kita berikan itu yang tidak menyebabkan ketergantungan. Kita meneliti dulu mana yang perlu mana yang tidak," terangnya.
Berbeda dengan Soni, saat menjabat Ahok mengungkap secara terang-terangan dana operasionalnya. Hal ini dapat dilihat di ahok.org. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaLaporan Awal Dana Kampanye (LADK) Pramono-Rano Karno Rp100 juta bersumber dari kantong pribadi berdasarkan rilis KPU DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPelesiran SYL ke eropa itu diungkapkan salah satu saksi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor.
Baca SelengkapnyaIa juga menyebut ketum tidak tahu menahu soal kegiatan organisasi sayap Partai Nasdem, Granita.
Baca SelengkapnyaTerungkap Cara SYL Bisa Bepergian Ke Brazil: Pakai Uang Sisa Operasional dan Kegiatan Dirjen
Baca SelengkapnyaAhmad Sahroni yang mengaku tidak tahu menahu terkait kegiatan bagi-bagi sembako
Baca SelengkapnyaDisinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca SelengkapnyaHal ini lah yang terungkap dalam persidangan kedua dugaan korupsi pemotongan dana insentif ASN BPPD Sidoarjo dengan terdakwa mantan bupati Sidoarjo
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaKata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.
Baca SelengkapnyaSejak 25 September-23 November kemarin, para paslon mulai memasuki masa kampanye.
Baca Selengkapnya