Niat Double Date Dua Pasang Remaja di Palembang Batal Gara-Gara Tidak Pakai Helm
Dua pasang remaja kalang kabut begitu dicegat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar Rekswidjojo
Dua pasang remaja kalang kabut begitu dicegat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar Rekswidjojo, saat melawan arus. Ternyata mereka hendak berhubungan badan usai transaksi di aplikasi MiChat.
Kedua pasang tersebut boncengan dua sepeda motor tanpa helm dan melawan arus di Jalan Mayor Ruslan, Kelurahan Duku, Ilir Timur III, Palembang, Jumat (6/9). Salah satu sepeda motor mereka tanpa pelat nomor kendaraan.
Kebetulan Anwar bersama beberapa anak buahnya tengah jogging di lokasi. Insting reserse Anwar spontan muncul hingga mencegat kedua motor itu.
Anwar awalnya bermaksud menasihati mereka bahwa berkendara tidak disiplin dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Ternyata dua pria yang membawa sepeda motor langsung kabur dan meninggalkan kedua pasangannya.
Menaruh curiga, Anwar menginterogasi kedua wanita yang mengenakan pakaian seksi. Dia kaget mendengar pengakuan bahwa mereka bermaksud berhubungan badan secara bersama-sama di indekos pasangannya.
Mereka mengaku berkenalan di MiChat dan berlanjut dengan transaksi. Setelah tarif disepakati, mereka bertemu dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan kesepakatan.
"Sudah tak pakai helm, melawan arus, motor tak ada pelat, ternyata mau double date di indekos. Mereka transaksi di MiChat dengan tarif yang sudah disepakati," ungkap Direskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, Sabtu (7/9).
Anwar mengaku heran perilaku anak-anak zaman sekarang yang memilih ngekos mesti orang tuanya sama-sama tinggal di Palembang. Dia menduga mereka ingin bebas melakukan apa saja di luar tanpa pengawasan orang tua.
"Miris ya, walaupun punya orang tua yang tinggal di Palembang, tapi dua wanita ini justru memilih tinggal di rumah kos. Bagaimana orang tua bisa mengawasi anak perempuan kalau seperti ini, seperti apa kepeduliannya," kata Anwar.
Anwar meminta orang tua lebih ekstra mengawasi tingkah laku anak-anak seiring banyaknya kasus kejahatan yang dilakukan kalangan ini. Terlebih baru-baru ini empat anak-anak membunuh dan dua kali memperkosa secara bergilir mayat siswi SMP.
"Itu terjadi karena orang tua tidak peduli dengan perkembangan anak-anak dan masa bodoh dengan tingkahnya, anak-anak pun bebas melakukan apa saja, tidak tahu mana yang benar dan salah," pungkas Anwar.