Nikah siri dengan wanita lokal, bule asal Jerman sempat diduga ISIS
Merdeka.com - Dua orang bule asal Jerman berinisial SY (24) dan JL (23), digiring ke Imigrasi Kelas I Pekanbaru, Provinsi Riau. Mereka sempat diduga jaringan ISIS karena menikah siri dengan warga lokal.
"Diperiksa karena takutnya terkait ISIS karena nikah siri dengan orang sini. Kalau nikah resmi harus ada izin dari kedutaannya," kata Kepala Imigrasi Pekanbaru, Pria Wibawa, Jumat (14/7).
Atas dugaan itu, bule asal Jerman itu sempat menjalani pemeriksaan di Polsek Tampan. Bahkan dikabarkan mereka ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror. Namun, hasil pemeriksaan ternyata mereka hanya kelebihan batas waktu tinggal.
-
Siapa yang menikah dalam konteks ini? Nagita Slavina Lepas Hijab di Pernikahan Livia Junita, Karyawan Rans, Sementara Rayyanza Penuhi Janji Kasih Kado 'Rumah'
-
Siapa yang menikah? Pada Minggu sore (7/7/2024), Ibrahim dan Salshabilla membagikan momen indah akad nikah mereka, menunjukkan bahwa mereka kini telah resmi menjadi suami istri.
"Ya, sudah di Imigrasi, diserahkan kepolisian karena keduanya kelebihan batas waktu tinggal. Ada dua orang pria WNI asal Jerman. Satu overstay (melewati batas waktu) lebih sebulan dan satu lagi lebih tiga bulan," ujarnya.
Setelah pemeriksaan intensif, keduanya diserahkan polisi ke Imigrasi karena tidak ditemukannya indikasi itu. Dalam pemeriksaan ditemukan paspornya ada visa bebas kunjungan wisata yang telah habis masa berlakunya.
"Tidak ada indikasi (ISIS) itu, kita melakukan tindakan ini menunggu kepolisian dulu. Kalau terkait kasus pidana umum penanganannya polri, kalau tak ada masalah pidana, kita tangani dengan Undang-undang," jelasnya.
Perempuan warga Pekanbaru dinikah siri salah seorang WNA Jerman itu inisial LM (26). Ketika diamankan kepolisian di rumah perempuan itu terlihat ada bendera bertulisan Arab dipajang di dinding. Bendera itu dipermasalahkan polisi.
Bendera itu memiliki latar belakang putih dengan tulisan arabnya warna hitam. Selanjutnya diketahui bahwa bendera itu tidak terkait ISIS, melainkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia.
Kantor Imigrasi selanjutnya akan melakukan deportasi terhadap dua orang laki-laki WNA Jerman tersebut. Biaya tiket dari yang bersangkutan dan Imigrasi melakukan pengawalan karena keduanya dicekal.
"Saat ini, kita melakukan pengurusan tiket, karena sudah 'overstay' lama dan tak sanggup bayar. Sekarang di Imigrasi Pekanbaru kita cekal," terangnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PJTKI yang sementara dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaMempelai wanita diungsikan untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaDiketahui, visa yang akan digunakan adalah visa ziarah, sehingga praktik penyaluran imigran ini ilegal
Baca SelengkapnyaPernikahan sesama jenis terselenggara di Kabupaten Cianjur. Pihak orang tua diduga tidak mengetahui mempelai pria berinisial AD ternyata seorang wanita.
Baca SelengkapnyaDua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.
Baca SelengkapnyaMalaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca Selengkapnya