Ogah layani duel jawara Bekasi, ini alasan GMBI
Merdeka.com - Ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia Distrik Kota Bekasi menganggap penantang duel satu lawan satu, Damin Sada merupakan tokoh masyarakat. Karena itu, ormas tersebut enggan meladeni tantangan duel tersebut.
"Dia (Damin Sada adalah sesepuh, tokoh Bekasi) kan tokoh, seharusnya gimana caranya beliau bisa menyejukkan suasana," kata Kepala Divisi Investigasi Ormas GMBI Distrik Kota Bekasi, Delvin Chaniago, kepada merdeka.com, Selasa (31/1).
Delvin menampik bahwa pelaku penganiayaan terhadap ulama ketika aksi di Mapolda Bandung adalah anggota GMBI.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Beliau (Damin Sada) bilang seolah olah kita yang nyerang ulama. Sudah jelas pelaku penyerangan pun bukan dari GMBI," kata Delvin.
Karena itu, pihaknya menolak meladeni tantangan duel dengan Damin Sada. Devin mengaku menginginkan bahwa situasi di Kota Bekasi kondusif. Adapun, persoalan di Bandung sudah diserahkan ke penegak hukum.
"Kita semua saudara sama-sama dari rahim ibu pertiwi, jadi kita GMBI Kota Bekasi tidak akan melakukan apa-apa udah, bukan zamannya lagi duel-duel. Engak pas, kita harus jaga persatuan dan kesatuan," ucapnya.
Sebelumnya, dikonfirmasi merdeka.com, Damin mengatakan, bahwa motif penantangan itu karena ia merasa terpanggil setelah terjadi keributan antara ormas Front Pembela Islam (FPI) dengan GMBI di halaman Mapolda Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Di sana kan ada ulama, mereka digebukin, ada yang bawa senjata tajam, balok," kata Damin, Senin (30/1).
Karena itu, Ia mengaku kecewa dengan GMBI. Sebab, persoalan hukum yang menjerat imam besar FPI tengah ditangani oleh kepolisian.
"Kenapa orang lain ikut campur, yang datang ke sana (Polda Jawa Barat) banyak dari Bekasi," kata Damin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaMasyarakat di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dibuat resah akibat bentrokan dua ormas pada Rabu, 20 September 2023.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca Selengkapnya