Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Omzet Menurun Selama Pandemi Covid-19, Pedagang Warkop Ini Pilih Pulkam

Omzet Menurun Selama Pandemi Covid-19, Pedagang Warkop Ini Pilih Pulkam Ilustrasi PSBB. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Hari ini, Ade penjual warung kopi (warkop) di kawasan Jakarta Timur sudah menutup warkopnya dan memilih pulang kampung sebelum dilarang dan menjalani bulan Ramadan di kampung halaman.

Keputusan Ade juga diikuti oleh sejumlah pedagang yang tadi malam, terlihat sedang mengemasi perlengkapannya dan bersiap untuk hari ini ini pulang melalui terminal Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Dia mengatakan bahwa sudah tidak ingin mengadu nasib untuk tetap berjualan di tengah wabah virus corona, terlebih memasuki bulan Ramadan dan larangan mudik oleh pemerintah yang berlaku pada Jumat 24 April 2020.

"Sudah cukup dah saya berjualan pendapatan sudah menurun, imbauan untuk tutup udah sering dikasih kan. Apalagi memasuki puasa itu jadi penurunan pendapatan warkop ditambah corona aduh. Mangkanya saya dan pedagang warkop lain udah putusin mudik ke Jawa Barat aja, sebelum besok dilarang," ujar Ade saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (22/4).

Ade bersama kawan-kawan penjual warkop mengambil keputusan ini, karena sudah tidak sanggup bila harus tetap bertahan di Ibu Kota dengan pendapatan yang jauh menurun. Selama bulan April ini, dia mengatakan sudah tidak sama sekali mendapatkan keuntungan dari hasil jualannya, karena terpotong untuk kebutuhan sehari-hari.

"Udah ngga ada keuntungan, selama bulan April cuman bisa bertahan dari hasil penjualan. Kan kita butuh makan sehari-hari juga jualan, nah abis di situ aja," terangnya.

Sementara itu, dia juga mengeluhkan sebagai pelaku usaha yang merantau dari tempat asal, sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sedangkan hampir seluruh masyarakat sekarang sangat membutuhkan bantuan, termasuk pekerja yang jauh dari domisili tinggal.

"Bantuan dari pemerintah kan cuman buat warganya doang, saya udah nanya RT katanya begitu. Lah nasib saya terus gimana, KTP Jawa Barat berarti nggak dapat. Lebih baik di kampung aja berarti," katanya.

Saat ditanya apakah tidak takut menularkan wabah ke keluarga di kampung halaman, Ade menjawab telah menghubungi keluarga di kampung ternyata disana telah disiapkan oleh kepala desa setempat untuk fasilitas isolasi bagi para pemudik yang pulang kampung.

Jikalau, Ade ternyata positif terpapar Covid-19 dia pun siap jika harus dirawat maupun isolasi. Dibandingkan tetap tinggal dengan kesulitan pendapatan dan ketidakjelasan bantuan.

"Aman mas, di kampung saya kades sudah siapkan tempat isolasi buat yang baru pulang nanti. Saya juga sampai sekarang belum ada gejala sama sekali, tapi semisal saya positif saya lebih baik dirawat dibanding harus tetap disini kaga jelas juga," tuturnya.

"Anak Istri juga sudah saranin dari kemarin lebih baik pulang saja, puasa di kampung daripada puasa dan lebaran di Jakarta, sendirian," sambungnya.

Selain itu, Ade mensyukuri atas larangan mudik yang diberlakukan pemerintah tidak diterapkan secara langsung. Memberikan masyarakat jeda waktu untuk memilih mudik atau tidak.

Dia juga menyadari bahwa kebijakan larangan mudik diterapkan untuk mencegah penyebaran, tetapi tidak semua masyarakat bisa bertahan di perantauan, seperti dirinya.

"Saya pikir bagus, nggak langsung gitu. Coba itu langsung dan tiba-tiba berjalan aduh gimana ya. Saya tetap pulang naik motor aja," tuturnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal

Sebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online

Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.

Baca Selengkapnya
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung

Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.

Baca Selengkapnya
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung
Cerita Pedagang di Pasaraya Blok M Bertahan di Tengah Sepinya Pengunjung

Gunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya