Pada Jokowi, Dua Kadis Pendidikan Curhat Kekurangan Tenaga Guru
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019. Di salah satu sesi, seorang kepala dinas pendidikan sempat curhat.
Awalnya, Jokowi meminta dua kepala dinas pendidikan perwakilan wilayah barat dan timur Indonesia untuk maju. Keduanya adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Sabang bernama Desiana dan Kepala Dinas Pendidikan Boven Digoel bernama Mathias.
Jokowi lalu bertanya kepada Desiana tentang permasalahan pendidikan yang ada di wilayah Kota Sabang, Aceh. Desiana menyebut permasalahan utama di wilayahnya adalah minimnya guru yang mengajar di sejumlah sekolah.
-
Bagaimana Jokowi membantu siswa SMK 1 Rangas? 'Tadi Pak kepala sekolah menyampaikan ke saya, 'Pak ini masih kurang. Anak-anak butuh asrama'. Karena banyak yang tinggal jauh dari sekolah sehingga harus banyak yang tersebar ngekos di sekitar sekolah,' jelasnya.'Ya nanti, entar lagi akan kita bangun asramanya. Atas permintaan kepala sekolah, ibu bupati, dan juga pak gubernur,' sambung Jokowi.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
"Kekurangan guru Pak hari ini di sana," ujar Desiana kepada Jokowi, di Sawangan, Depok, Selasa (12/2).
Desiana juga turut menceritakan tentang kondisi daerahnya yang tertinggal, terluar, dan terbelakang (3T). Dia menyebut bantuan yang diberikan di daerahnya minim.
"Kami daerah 3T. Cuma masalah hari ini 3T di kami, kita hanya dua kabupaten, tapi satu Kabupaten masuk daerah 3T, satu lagi tidak. Jadi bantuan yang diberikan hanya satu. Itu jadi dilema," terangnya.
Usai mendengar kelugan Desiana, Jokowi lantas bertanya kepada Mathias mengenai masalah utama pendidikan di wilayahnya. Menurut Mathias, guru di daerahnya masih memegang ijazah SMA/SMK dan jumlahnya belum cukup.
"Gurunya masih kurang, tenaga yang mengajar bukan sarjana pendidikan tapi masih berijazah SMA/SMK," kata dia.
Mathias mengaku baru dua bulan menjabat sebagai kepala dinas pendidikan. Saat ini, dia tengah menjalankan program pemerataan penempatan guru di wilayahnya.
Mathias meminta agar tes CPNS ke depan tak dikhususkan untuk Ibu Kota. Dia berharap agar nantinya para guru juga ditempatkan di Kabupaten Boven Digoel.
"Yang menjadi program saya setelah dilantik dua bulan ini pertama pemerataan guru yang mungkin menumpuk di pusat ibu kota. Kedua, mengusahakan supaya tes CPNS ini ada formasi guru yang bisa diisi di sekolah-sekolah," jelas dia.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."
Baca SelengkapnyaSelain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menyinggung ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (unggul) pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSD Negeri 23 Lolong di Kota Padangkekurangan peserta didik. Sekolah itu hanya mendapatkan 2 siswa baru.
Baca SelengkapnyaAndika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.
Baca Selengkapnya